Molen mini
sudah lama sekali keberadaannya. Apalagi di Kota Baru, Pontianak. Banyak sekali
pedagang molen mini yang menjejerkan gerobaknya. Harganya pertama kali dulu
saya masih ingat sekali. Dibanderol dengan harga 100perak/biji. Sekarang saya
sendiri malas bertanya berapa harga satuannya dan lebih suka membeli langsung
sekantong dengan sebutan 5.000IDR.
Sekantong molen
mini yang dihargai 5.000IDR ini bisa berisi dengan berbagai isi yang kita
inginkan. Ada isi pisang atau original, isi cokelat, tapai, dan kacang hijau. Saya
sendiri masih penyuka isi pisang. Entah mengapa isi pisang menimbulkan rasa
ketagihan. Apalagi molen mini yang diisi pisang ukurannya akan lebih besar dan
tepung yang digunakan untuk menutupi pisang tersebut akan lebih lebar
dibandingkan isi yang lain. Tapi sensasi
makan molen mini isi tapai juga tak kalah kok. Tetap nikmat apalagi ditemani
segelas kopi hangat. Sambil meniup kopi dan menghirupnya sesekali memasukkan
molen mini ke dalam mulut. Wuih luar biasa.
Keberadaan molen
mini membuat molen dengan ukuran standar jadi sedikit sulit untuk ditemukan. Padahal
dulunya molen dengan ukuran sebiji pisang itu menjadi sebuah makanan istimewa
bagi saya sendiri. Sebab dulu di kampong saya, di Bakau, pisang molen tak ada
yang menjualnya untuk membelinya saya harus mendatangi Sentebang, kampung tetangga
yang jaraknya sekitar 15 menit dari Bakau.
Molen,
cemilan yang hingga hari ini masih menjadi cemilan istimewa bagi saya. Bagaimana
denganmu?