Pe pe mi mir sa sahh, perkenalkan, saya Tukang minggat. Pria yang pernah menjadi salah satu "this year hottest man you should date with" edisi majalah Forbes, Esquire dan Cosmo Man namun udah nggak single lagi ini baru aja mendapat kehormatan menjadi tamu blogger di blog keceh Hanibaniswitibalabala :) Tema udah ditentukan oleh Om Nduut sebagai swap host of this month, yakni "Movie Magic Mushroom"
Well, ok, Movie Magic... pada kesempatan yang berbahagia ini, ijinkan saya untuk menginterpretasikan tema tersebut ke dalam sebuah judul "Nonton Film yang Bikin Mewek". Hokeh, apa hubungannya Movie MagicMushroom dengan "Nonton Film yang Bikin Mewek"?
Simply said, saya adalah penganut paham "boys don't cry coz I'm sexy and I know it:!" Oleh karena itu, haram jadah hukumnya bagi saya hanya untuk menangisi hal sepele semacam sebuah adegan film. Dan bagi saya, jika ada sebuah adegan film yang bikin dada saya sesak, nafas tertahan, lidah kelu dan perlahan bulir air mata mengalir jatuh satu-satu, oh well, this is what I call as "Magic Movie"
Baiklah, mari kita list tiga film yang sempat mendobrak ke-laki-lakian dan ke-maskulinitas saya yang kokoh membara ini:
1. Marley and Me
Inget film ini? Yup, film ini bercerita tentang persahabatan manusia dan binatang peliharaannya. Walaupun ceritanya hampir mirip dengan film Hachiko, dimana tokoh anjingnya akhirnya mati di akhir cerita, Marley and Me lebih membuat hati saya hancur berkeping-keping tak terperi. Anjing yang kamu pelihara sedari kecil, yang bandelnya luar biasa, yang sempat membuat hubunganmu dan pacarmu renggang karena ulahnya, yang selalu setia menemanimu dan keluargamu akhirnya harus meregang nyawa. Marley dikisahkan sebagai anjing yang dipelihara sedari kecil hingga tua dan sakit parah sehingga diputuskanlah harus disuntik mati untuk mengurangi penderitaannya.
Well, kisah ini terbilang sederhana sih, pasti banyak orang--terutama yang pernah atau sedang memelihara anjing--mengalami hal serupa. Dada saya mulai tercabik-cabik ketika melihat adegan Marley yang mulai tua, sakit dan lemah. Marley lebih murung dan tidak selincah biasanya, walau tetap menemani anak-anak pemiliknya yang sedang bermain. Dan hingga pada akhirnya Marley dibawa ke Veteranian dan menghembuskan nafas untuk terakhir kalinya.
At least bukan cuma saya sih yang menangis di dalam studio saat itu. Kami nonton berenam, dua pria (termasuk saya) dan empat wanita. Dan, tadaaaaa, semuanya menangis serempak saat Marley terpejam untuk selamanya T___T
2. Three Idiots
Ok, saya bukanlah pecinta Bollywood dan segala tetek bengek tarian acha-achanya. But hey, this film is EPIC!! Film ini bercerita tentang persahabatan tiga orang mahasiswa yang baru saja memasuki masa perkuliahan di sebuah kampus yang rektornya super killer. Adapun persahabatan konyol Farhan, Raju dan Ranchho ini diwarnai dengan ketidak-sukaan berbagai pihak sehingga masing-masing dipaksa untuk mempertimbangkan kembali hubungan satu dan yang lainnya.
Film ini mencapai puncaknya ketika Raju dipaksa untuk memilih antara keluarga dan kuliahnya atau sahabat-sahabatnya. Ia yang terpojok akhirnya memutuskan untuk bunuh diri melompat dari tingkat tinggi kampusnya. Nope! bukan pada adegan bunuh dirinya yang membuat saya mewek. Tapi adegan terakhir saat Farhan dan Raju menangis sambil berterima kasih pada Ranchho yang memaksa mereka lebih menuruti hati untuk mengejar impian masing-masing. What a friendship :)
3. Toys Stories 3
Persahabatan Andy dan Woody--mainan koboy favoritnya--akhirnya harus diakhiri karena Andy akan pindah utuk melanjutkan kuliah. Andy awalnya memutuskan untuk membawa Woody serta dan menghibahkan mainan lainnya ke orang lain. Namun Woody lebih memilih untuk menemani teman-teman mainannya di rumah pemilik yang baru dan berpisah dengan Andy.
.
Disney memang nggak pernah kehabisan akal untuk membuat penontonnya terenyuh menikmati suguhan alur ceritanya. Konflik yang membuat saya agak mewek adalah ketika Woody harus memilih antara ikut bersama Andy ke kota atau tetap tinggal bersama teman-teman lainnya yang selalu setia bersamanya di setiap petualangannya. Saat menulis ini pun saya masih terngiang akan adegan perpisahan mereka yang diwarnai dengan laguyang mendukung perguliran air mata saya T_T
Hmm, film-film di atas mungkin tidak secengeng yang dibayangkan. Atau sayanya yang terlalu mellow menghayati adegan demi adegan. Those really tear my feeling into pieces T_T adegan-adegan sederhana yang sekiranya mungkin bagi beberapa orang biasa saja, namun bagi saya cukup membuat mata saya panas dan berkaca-kaca. Ok, kesampingkan dulu "Boys dont cry and I'm sexy, I know it". If you agree that these movies do squeeze your heart, nggak perlu malu untuk wipe your tears :)
Baiklah, dengan berakhirnya sedikit review mengenai film-film yang berhasil membuat saya mewek, berakhirlah perjumpaan kita di sesi Swap Blog kali ini. Adapun salah kata selip lidah yang terjadi mohon dimaafkan. saya beserta kru mohon undur diri. Semoga bisa bersua lagi di kesempatan dan kesempitan yang berbeda. Happy blogging :)
Nb. Mampir yuk ke Blog sayah, Lets Escape :)
Well, ok, Movie Magic... pada kesempatan yang berbahagia ini, ijinkan saya untuk menginterpretasikan tema tersebut ke dalam sebuah judul "Nonton Film yang Bikin Mewek". Hokeh, apa hubungannya Movie Magic
Simply said, saya adalah penganut paham "boys don't cry coz I'm sexy and I know it:!" Oleh karena itu, haram jadah hukumnya bagi saya hanya untuk menangisi hal sepele semacam sebuah adegan film. Dan bagi saya, jika ada sebuah adegan film yang bikin dada saya sesak, nafas tertahan, lidah kelu dan perlahan bulir air mata mengalir jatuh satu-satu, oh well, this is what I call as "Magic Movie"
Baiklah, mari kita list tiga film yang sempat mendobrak ke-laki-lakian dan ke-maskulinitas saya yang kokoh membara ini:
1. Marley and Me
Well, kisah ini terbilang sederhana sih, pasti banyak orang--terutama yang pernah atau sedang memelihara anjing--mengalami hal serupa. Dada saya mulai tercabik-cabik ketika melihat adegan Marley yang mulai tua, sakit dan lemah. Marley lebih murung dan tidak selincah biasanya, walau tetap menemani anak-anak pemiliknya yang sedang bermain. Dan hingga pada akhirnya Marley dibawa ke Veteranian dan menghembuskan nafas untuk terakhir kalinya.
At least bukan cuma saya sih yang menangis di dalam studio saat itu. Kami nonton berenam, dua pria (termasuk saya) dan empat wanita. Dan, tadaaaaa, semuanya menangis serempak saat Marley terpejam untuk selamanya T___T
2. Three Idiots
Ok, saya bukanlah pecinta Bollywood dan segala tetek bengek tarian acha-achanya. But hey, this film is EPIC!! Film ini bercerita tentang persahabatan tiga orang mahasiswa yang baru saja memasuki masa perkuliahan di sebuah kampus yang rektornya super killer. Adapun persahabatan konyol Farhan, Raju dan Ranchho ini diwarnai dengan ketidak-sukaan berbagai pihak sehingga masing-masing dipaksa untuk mempertimbangkan kembali hubungan satu dan yang lainnya.
Film ini mencapai puncaknya ketika Raju dipaksa untuk memilih antara keluarga dan kuliahnya atau sahabat-sahabatnya. Ia yang terpojok akhirnya memutuskan untuk bunuh diri melompat dari tingkat tinggi kampusnya. Nope! bukan pada adegan bunuh dirinya yang membuat saya mewek. Tapi adegan terakhir saat Farhan dan Raju menangis sambil berterima kasih pada Ranchho yang memaksa mereka lebih menuruti hati untuk mengejar impian masing-masing. What a friendship :)
3. Toys Stories 3
.
Disney memang nggak pernah kehabisan akal untuk membuat penontonnya terenyuh menikmati suguhan alur ceritanya. Konflik yang membuat saya agak mewek adalah ketika Woody harus memilih antara ikut bersama Andy ke kota atau tetap tinggal bersama teman-teman lainnya yang selalu setia bersamanya di setiap petualangannya. Saat menulis ini pun saya masih terngiang akan adegan perpisahan mereka yang diwarnai dengan laguyang mendukung perguliran air mata saya T_T
Hmm, film-film di atas mungkin tidak secengeng yang dibayangkan. Atau sayanya yang terlalu mellow menghayati adegan demi adegan. Those really tear my feeling into pieces T_T adegan-adegan sederhana yang sekiranya mungkin bagi beberapa orang biasa saja, namun bagi saya cukup membuat mata saya panas dan berkaca-kaca. Ok, kesampingkan dulu "Boys dont cry and I'm sexy, I know it". If you agree that these movies do squeeze your heart, nggak perlu malu untuk wipe your tears :)
Baiklah, dengan berakhirnya sedikit review mengenai film-film yang berhasil membuat saya mewek, berakhirlah perjumpaan kita di sesi Swap Blog kali ini. Adapun salah kata selip lidah yang terjadi mohon dimaafkan. saya beserta kru mohon undur diri. Semoga bisa bersua lagi di kesempatan dan kesempitan yang berbeda. Happy blogging :)
Nb. Mampir yuk ke Blog sayah, Lets Escape :)