Langsung ke konten utama

Mengapa Harus Copas?


Berulang kali pertanyaan ini muncul di kepala saya. Blogger bukannya ngeblog? Kok copas? Saya sering mengutip tulisan-tulisan yang saya butuhkan untuk mendukung tulisan saya sendiri. Itu tentu saja adalah hal yang biasa. Banyak sumber yang memang dibutuhkan tulisannya untuk mendukung tulisan kita. Seperti Wikipedia atau yang lain. Karena memang penjelasan istilah tersebut bukan kita yang menemukan.

Jadi ingat dengan tulisan saya yang mengatakan bahwa blogger itu: ‘You are a writer, not acopy paster’. Apalagi kalau kita mengambil tulisan-tulisan tersebut tanpa izin. Memang ada penulis yang begitu cuek dengan tulisannya yang diambil orang lain tanpa meminta izin dan langsung memajangnya di blog.

Mengapa malas menulis?

Banyak orang yang tak membuat blog dengan alasan dirinya tak bisa menulis dan banyak juga yang malas untuk membiasakan dirinya menuliskan ide dan gagasan yang sering muncul di kepalanya. Sebenarnya menulis itu alah bisa karena biasa. Bukan masalah ada yang terlahir sebagai penulis ada yang tidak. Sebab setiap orang punya cerita untuk dituliskan. Penulis bukan berarti kita punya banyak karya yang banyak di toko buku tersebar ke seluruh pasar Indonesia dan dunia.

Esensi menulis dan penulisnya kan bukan seperti itu.

Di balik itu semua banyak pula blogger yang malas menulis tapi punya banyak blog. Bahkan ternak blog di mana-mana. Berbagai platform pula. Lantas karena malas menulis, blogwalking ke berbagai blog dan mengambil tulisan-tulisan yang ada di tempat-tempat yang dia temukan. Kalau rasanya menarik dia pun mengambilnya dan memajangnya di blognya sendiri.


Mengapa sih harus copas padahal tak ada salahnya kita menulis kembali artikel yang kita baca dengan bahasa kita sendiri untuk menghargai tulisan orang lain. Jangan lupa pula untuk mencantumkan tautan ke tulisan yang menginspirasi tulisan kita.

Postingan populer dari blog ini

Video dan Lirik Lagu Kamil Onte ft taZki Acapella - Yok Idop Sehat

Musik adalah bahasa yang universal. Lewat lagu kita bisa menyampaikan banyak hal. Tidak hanya mengumandangkan cinta dan lara. Tapi juga nasihat-nasihat baik yang berguna bagi banyak orang terutama masyarakat di sekitar kita. Seperti lagi Yok Idop Sehat ini yang memang dibuat untuk menghimbau orang supaya menjalani hidup yang sehat. Lengkap dengan tips yang bisa kita lakukan untuk menjalankannya.  Lagunya tidak hanya menghibur namun juga bisa untuk mengingatkan kita bagaimana hidup sehat yang seharusnya. Bukankah kesehatan adalah segalanya. Tanpa kesehatan kita tidak bisa beraktivitas dan produktif. Yok idop sehat. Yok Idop Sehat Hei buda' buda', saye punye cerite Cerite tentang hidup sehat bagaimane Rajin olahraga stamina tetap terjage Ayok kite semue jadi warge sehat sentose.. . Reff : Makan buah & sayuran dan cek kesehatan Jangan sampai kite saket kedolo'an Marilah kite terapkan same-same Agar kite tetap sehat semuenye Diri saye

Hati-Hati Belanja di Tokopedia Pakai AnterAja

Selama ini saya selalu puas belanja di berbagai marketplace yang ada di Indonesia termasuk di Tokopedia. Karena selama ini pengirimannya yang saya gunakan ya itu-itu saja. Kalau nggak JNE ya JNT. Pernah juga menggunakan SiCepat. Sudah lama sekali tidak berbelanja di Tokopedia dan saya bulan ini ingin beli kamera dan di Tokopedia saya menemukan kamera yang saya inginkan.  Prinsip saya begitu order langsung bayar supaya barang cepat sampai. Saya tidak sadar kalau pengiriman yang default di aplikasi adalah ekspedisi AnterAja. Tidak pernah menggunakan dan baru dengar. Karena saya pikir memang AnterAja melayani sampai ke Pontianak ya nggak ada masalah dengan pengirimannya. Sampai akhirnya saat tulisan ini saya posting, paket kamera yang saya beli tak kunjung sampai. Googling sana-sini. Buka twitter buat komplain hingga akhirnya menemukan banyaknya orang yang komplain dibandingkan puas dengan layanannya dan bahkan review di google juga jelek. Banyak sekali yang memberikan bintang satu. Terma

Gokusen: Yankumi, Cucu Yakuza yang Impiannya Menjadi Guru

http://aki-ojou.blogspot.com Beberapa hari yang lalu mendapat tambahan koleksi film serial Jepang dari Mister Achan. Satu di antaranya Gokusen. Bisa dikatakan ini mirip dengan Great Teacher Onizuka. Perbedaannya pada konsep dasar dan pemeran utamanya. Siapa yang menjadi guru yang akhirnya disayangi oleh murid nakalnya.