Sudah
lebih dari dua minggu saya menjalani OCD. Sebenarnya kalau dilihat dari ukuran
lipatan di perut rasanya masih sama saja. Lipatan perut yang berupa dua tingkat
lemak tebal itu masih ada di sana. Masih sangat mengganggu sebenarnya. Lantas
apakah saya mengatakan bahwa OCD (Obsesive Corbuzier Diet) yang saya lakukan
gagal?
Kegagalan
atau keberhasilan sebenarnya dua hal yang saling menempel. Seperti dua sisi
mata uang. Kegagalan itu dekat sekali dengan keberhasilan. Begitu juga dengan
keberhasilan. Sangat dekat dengan kegagalan. Masih saudara kembar tapi beda
nasib.
Dua
minggu ini sebenarnya saya melakukan OCD (obsesive corbuzier diet) tanpa
olahraga apa pun. Itu masalahnya. Sehingga tentu saja proses pelunturan lemak
di bagian-bagian tertentu tidak sesuai dengan yang saya inginkan. Tidur lebih
lama memang sangat menyenangkan. Apalagi saya sejak dulu selalu malas olahraga.
Jadi seharusnya saya rajin-rajin olahraga sesuai dengan anjuran dalam ebooknya.
Kalau memang ingin mendapatkan hasil yang maksimal.
Meskipun
demikian sebenarnya saya ingin mengatakan bahwa ternyata OCD (Obsesive
Corbuzier Diet) ini mengajarkan kepada saya bahwa semua yang kita pikirkan akan
menjadi kenyataan. Sama seperti saya yang dulunya yakin kalau sarapan itu
membuat saya akan kuat beraktivitas seharian. Lalu saat menyelesaikan OCD saya
kemudian mengubah pola pikir dan beranggapan bahwa saya tidak akan apa-apa
hanya dengan mengatur pola makan tanpa sarapan sama sekali setiap pagi kecuali
air putih.
Ternyata
benar. Saya baik-baik saja. Bisa beraktivitas seperti biasa dan tak ada
masalah. Awalnya memang agak ‘masuk angin’. Kepala menjadi agak pusing. Lalu setelah
beberapa hari semuanya terasa lebih normal. Kegagalan tersebut juga terjadi
karena saya sendiri beberapa kali kebobolan jam makan. Seharusnya saya tidak
makan pada jam tersebut, mau tidak mau saya jadi makan karena harus menghadiri
beberapa pesta pernikahan. Lalu ada lagi jam sarapan yang jadi ada karena
tiba-tiba saya lapar berat pagi-pagi.
Seharusnya
saya lebih patuh dan meningkatkan jendela makan yang saya jalani. Dua minggu
baru saya ingat. Saya tertunda pada jendela makan yang sama. Jendela makan tipe
pertama. Delapan jam. Seharusnya saya meningkatkannya lebih tinggi lagi. Jendela
makan 6 jam dan 4 jam belum pernah saya jalani. Apalagi puasa 24 jam. Hasilnya jadi
tak terlihat.
Demikian
perkembangan Obsesive Corbuzier Diet yang saya jalani. Bagaimana dengan kamu?