Langsung ke konten utama

Jadilah Penulis yang Tuli


Selama ini seberapa banyak kita mendengarkan pendapat orang lain mengenai tulisan kita? Ada yang bilang jadi penulis itu harus siap menerima segala kritik. Karena dengan kritik akan membangun kemampuan menulis seseorang. Benarkah kemampuan menulis akan meningkat dengan mendengarkan kritikan orang yang lebih banyak menyakitkan saat didengarkan?

Kebanyakan ya, menurut saya sih, kritikan itu seperti pisau, mau berapa kali pun kita dilukai kita tidak akan kebal dengan pisau itu. Paling kuat kita hanya kebal, sebenarnya bukan kebal, melainkan terbiasa dengan rasa sakitnya. Namun seberapa lama kita mampu menahan rasa sakit tersebut hingga terbiasa? Seberapa banyak darah yang harus keluar untuk melewati prosesnya? Yakin kita akan terus hidup dengan merasakan luka tersebut lantas menjadi kuat? Kalau ingin menjadi kuat latih fisik kita dengan cara yang benar.

Begitu juga dengan menulis. Bukan kritik yang membangun kemampuan kita berikutnya. Oke, anggap kritik sebagai bagian buat mengoreksi, kalau memang masih tak setuju dengan pendapat saya. Tetapi yang membuat kemampuan menulis seorang meningkat adalah latihan yang dia lewati. Ada yang terus berlatih meskipun kritikan terus berdatangan. Tapi berapa banyak yang mampu menerima kritikan itu?

Merasa berhati besar dan menganggap kritikan itu baik, sah-sah saja.

Tapi kalau kamu menerima kritikan, mendengarkannya satu demi satu, seperti seseorang yang menerima luka dari pisau yang disodorkan orang lain. Tanpa mencoba berlatih agar fisikmu menjadi kuat kamu akan roboh. Kamu akan tersiksa dengan banyak luka itu.

Kritikan yang datang kalau tak dibarengi dengan latihan jangan harap ada yang berubah dari kemampuan menulis kita. Kritikan tanpa kita sadari bisa membuat kita jatuh. Membuat kita menengok ke belakang. Mencari pembenaran. Ingin tahu siapa yang setuju dengan kritikan tersebut lalu diam-diam ikut menyetujui dan merendahkan kemampuan diri sendiri.

Ingin maju? Ingin menjadi penulis yang bisa menulis terus? Jadilah penulis yang tuli. Jangan pernah dengarkan kritikan. Karena yang membangun itu saran. Dia tak akan mengatakan mana yang salah. Tapi dia akan menunjukkan mana yang benar. Mana yang sebaiknya kita lakukan. Karena terlalu banyak mendengarkan kritikan orang lain akan membuat kita sendiri menjadi ragu dengan kemampuan diri kita.


Percaya saja dengan diri sendiri. Yakini itu!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Video dan Lirik Lagu Kamil Onte ft taZki Acapella - Yok Idop Sehat

Musik adalah bahasa yang universal. Lewat lagu kita bisa menyampaikan banyak hal. Tidak hanya mengumandangkan cinta dan lara. Tapi juga nasihat-nasihat baik yang berguna bagi banyak orang terutama masyarakat di sekitar kita. Seperti lagi Yok Idop Sehat ini yang memang dibuat untuk menghimbau orang supaya menjalani hidup yang sehat. Lengkap dengan tips yang bisa kita lakukan untuk menjalankannya.  Lagunya tidak hanya menghibur namun juga bisa untuk mengingatkan kita bagaimana hidup sehat yang seharusnya. Bukankah kesehatan adalah segalanya. Tanpa kesehatan kita tidak bisa beraktivitas dan produktif. Yok idop sehat. Yok Idop Sehat Hei buda' buda', saye punye cerite Cerite tentang hidup sehat bagaimane Rajin olahraga stamina tetap terjage Ayok kite semue jadi warge sehat sentose.. . Reff : Makan buah & sayuran dan cek kesehatan Jangan sampai kite saket kedolo'an Marilah kite terapkan same-same Agar kite tetap sehat semuenye Diri saye

Hati-Hati Belanja di Tokopedia Pakai AnterAja

Selama ini saya selalu puas belanja di berbagai marketplace yang ada di Indonesia termasuk di Tokopedia. Karena selama ini pengirimannya yang saya gunakan ya itu-itu saja. Kalau nggak JNE ya JNT. Pernah juga menggunakan SiCepat. Sudah lama sekali tidak berbelanja di Tokopedia dan saya bulan ini ingin beli kamera dan di Tokopedia saya menemukan kamera yang saya inginkan.  Prinsip saya begitu order langsung bayar supaya barang cepat sampai. Saya tidak sadar kalau pengiriman yang default di aplikasi adalah ekspedisi AnterAja. Tidak pernah menggunakan dan baru dengar. Karena saya pikir memang AnterAja melayani sampai ke Pontianak ya nggak ada masalah dengan pengirimannya. Sampai akhirnya saat tulisan ini saya posting, paket kamera yang saya beli tak kunjung sampai. Googling sana-sini. Buka twitter buat komplain hingga akhirnya menemukan banyaknya orang yang komplain dibandingkan puas dengan layanannya dan bahkan review di google juga jelek. Banyak sekali yang memberikan bintang satu. Terma

Gokusen: Yankumi, Cucu Yakuza yang Impiannya Menjadi Guru

http://aki-ojou.blogspot.com Beberapa hari yang lalu mendapat tambahan koleksi film serial Jepang dari Mister Achan. Satu di antaranya Gokusen. Bisa dikatakan ini mirip dengan Great Teacher Onizuka. Perbedaannya pada konsep dasar dan pemeran utamanya. Siapa yang menjadi guru yang akhirnya disayangi oleh murid nakalnya.