Beberapa hari yang lalu seperti biasa saya makan di rumah teman
dan sebelumnya kami singgah ke sebuah rumah makan melayu yang menyediakan
berbagai lauk-pauk dan sayur-mayur. Saya sendiri sebenarnya sudah terbiasa
makan seadanya. Satu macam lauk dan satu macam sayur sudah lebih dari cukup. Kalau
pun ada tambahan yang saya inginkan biasanya sambal terasi. Namun karena teman
saya bukanlah penyuka makanan pedas jadinya sambal tidak masuk dalam daftar
makan siang kami.
Makan siang adalah jadwal makan yang tak ingin saya lewatkan. Dari
banyaknya jadwal makan rasanya jadwal makan siang adalah saat di mana perut
saya sedang lapar-laparnya dan tak bisa menunggu untuk tidak diisi. Beda dengna
sarapan atau makan malam yang bisa saya lewatkan begitu saja. Bahkan kadang
saya hanya makan siang sedikit terlambat sekitar pukul 3 sore, maka makan malam
jarang saya lakukan.
Tapi sekarang yang rutin saya tinggalkan adalah sarapan. Sebab saya
sedang mengikuti OCD (Obsesive Corbuzier Diet). Walaupun sebenarnya saya tak
merasa sedang diet. Sebab saya sendiri kalau pun sarapan itu jamnya sudah jauh
dari pagi. Karena saya sendiri lebih suka menyelesaikan tulisan lebih dulu dan
mandi baru sarapan. Sarapannya di luar rumah soalnya.
Kembali lagi ke topik makan siang. Menu makan siang seperti ini
sudah lebih dari cukup untuk membuat saya mensyukuri semua anugerah yang saya
dapatkan pada hari itu.