Beberapa hari yang lalu saya mendatangi
dokter gigi langganan saya. Ibu Rosa. Sebenarnya nenek-nenek. Dia
orang yang membuat gigi saya yang sebelumnya dicabut dan infeksi
menjadi sembuh. Sejak saat itu saya memutuskan untuk berlangganan
dengannya.
Untuk pertama kalinya saya memberanikan diri
membersihkan karang gigi di tempat praktiknya. Saya sedikit takut
karena Bu Rosa ini saya lihat orangnya tidak segan-segan untuk
'menyakiti' kita. Waktu dulu saya sakit gigi padahal giginya sudah
dicabut dia dengan tenang dan wajah dingin membersihkan lubang di
gusi saya dengan alat yang dia gunakan untuk mengorek-ngorek. Tulang
rahang saya dia bersihkan tanpa memberikan bius lokal atau apalah.
Saya berteriak waktu itu tapi dia tak
peduli. Dia terus saja mengorek-ngorek hingga selesai dan memberikan
obat setelahnya. Memang sih saya akhirnya sembuh tapi kalau saya
ingin berobat ke sini lagi saya harus punya mental yang kuat supaya
siap menghadapi Bu Rosa.
Karena lama sudah tak membersihkan karang
gigi, saya pun datang lagi ke tempat praktik Bu Rosa untuk
diobok-obok mulutnya. Butuh waktu yang agak lama bagi Bu Rosa
membersihkan karang gigi di dalam mulut saya. Dia menyebutnya 'karang
gigi tingkat 2'. Dia bahkan memperlihatkan muka 'gemes' saat melihat
karang gigi yang menempel di geraham saya. Sambil sesekali
menyebutkan betapa kotornya karang gigi tersebut, dia juga
seakan-akan ingin memuaskan dirinya dengan menghancurkan semua karang
gigi yang melekat di gigi saya.
Saya hanya bisa mengepalkan tangan dan
menahan sakit karena Bu Rosa membersihkan karang gigi saya hingga tak
bersisa. Bunyi alatnya yang 'ngiiiiiinggg' itu benar-benar memekakkan
telinga. Mulut saya penuh darah dan karang gigi yang lepas.
Sekarang saya merasa mulut saya lebih
lapang.