Kulminasi
dan Deadline Love (Sang Penasihat) akhirnya berakhir juga. Yeay!
Jarang-jarang menyelesaikan dua cerbung sekaligus. Biasanya saya
hanya menuliskan satu cerbung tapi menyelesaikan tiap episode setiap
hari. Kali ini sudah ada beberapa cerbung yang menyendat. Kulminasi
malahan adalah cerbung yang beberapa bulan lalu saya tulis lalu
terhenti di tiga episode pertama.
Lalu
kemudian saya lanjutkan lagi karena tak ingin mengulangi kebiasaan
saya waktu SMP dulu, yang berlanjut menjadi kebiasaan saat SMA. Saya
terlalu banyak ide yang ingin dituliskan sehingga akhirnya menjadi
tumpukan-tumpukan cerita yang tak selesai.
Kulminasi
sempat terhenti karena saya pikir waktu itu tak ada yang tertarik
untuk menyelesaikan endingnya. Kulminasi juga ternyata istilah yang
belum dikenal banyak orang di luar Kalimantan Barat. Kulminasi
sendiri adalah sebuah istilah fenomena alam yang terjadi pada 21-23
Maret dan 21-23 September dan terjadi setiap tahun, saat itu posisi
matahari akan sejajar di atas kepala kita di siang hari dan membuat
bayangan kita menghilang.
Jika
ada yang sebelumnya tak pernah tahu tentang Kulminasi, bisa langsung
datang ke Pontianak dan menyaksikan sendiri, saat kita berada di
dekat Tugu Khatulistiwa di siang hari, bayangan kita akan lenyap
untuk beberapa saat.
Mengapa
saya memilih judulnya Kulminasi?
Sejak
awal saya ingin membuat sebuah cerita yang bagian akhirnya adalah
kematian. Karena seperti yang kita tahu dulu waktu kecil di film-film
horor, orang yang sudah mati tak akan memiliki bayangan. Jadinya
Kulminasi pun akan sangat cocok dengan ceritanya. Kemudian Kulminasi
juga menjadi janji bertemu Jenna dan Zaqis saat remaja dulu.
Kulminasi pula yang membuat Jenna meninggalkan Ben.
Di
bulan Juli ternyata Kulminasi memiliki pembaca setianya. Saya hanya
tahu dua orang. Sebab mereka yang sibuk membicarakan masalah
Kulminasi di twitter. Lalu pada episode 17 kemarin ada yang tak puas
dengan endingnya dan menginginkan episode tambahan. Lalu saya membuat
bagian 18 versi saya dan meminta mereka membuat versi mereka sendiri.
Satu dari JiahJava sudah saya publikasikan di sini.
Kulminasi
selesai. Sekarang ke Deadline Love. Awalnya judulnya Sang Penasihat.
Tapi karena dua orang yang membaca cerita ini juga sama dengan
pembaca Kulminasi menyarankan judulnya Deadline Love, ya sudah saya
mengubah judulnya di episode berikutnya.
Padahal
sebenarnya ada alasan saya memilih judul Sang Penasihat, yaitu karena
si Fadli yang bekerja sebagai 'dating coach'. Alangkah cocoknya judul
itu saya pikir. Tapi karena statusnya sebagai 'dating coach' itu saya
rahasiakan hingga beberapa episode, wajar judulnya jadi tak sesuai.
Kemudian, saya tetap juga mencantumkan Sang Penasihat dan menggunakan
Deadline Love sekaligus.
Dua-duanya
sudah ending. Enjoy!