Sempat
terlalu jauh masuk ke dalam desa. Sampai-sampai kami melewatkan Desa
Sayang Sedayu. Tapi masih tak begitu jauh sehingga tak butuh waktu
lama untuk kembali. Namun yang kasihan itu tim medis dari Rumah
Zakat. Supirnya membawa mereka sampai ke Paloh. Itu jaraknya sekitar
1 jam dari Desa Sayang Sedayu. Sudah nyasar, jauh pula.
Jadi
kami yang berangkat belakangan tiba lebih dulu di desa yang ingin
kami datangi. Mulailah panitia menyiapkan meja, kursi, dan
umbul-umbul. Warga desa mulai memperhatikan kami. Ada yang datang
langsung. Semuanya ingin berobat gratis di sini. Maklum puskesmas
mereka jarang didatangi dokter. Sehingga kedatangan dokter kali ini
sangat mereka elu-elukan.
Paling
banyak yang datang tentu saja nenek dan kakek dengan berbagai
keluhan. Paling banyak keluhannya sih gangguan pada lambung dan maag.
Cuaca hari itu sangat panas menyengat. Sepanjang puasa, rasanya baru
kali itulah saya merasa sangat kehausan. Karena harus berbicara dari
pagi sampai siang. Tenggorokan kering.
Ketika
acaranya selesai, saya akhirnya bisa menarik napas lega. Setidaknya
sekarang kami bisa beristirahat di dalam mobil sepanjang perjalanan
pulang. Sekarang perjalanan jauh lebih panjang. Karena kami bukan
menuju Sambas lagi dari Desa Sayang Sedayu. Melainkan menuju
Pontianak.
Fyuuuh!