![]() |
Pemandangan sungai yang kami sebrangi menuju Desa Sayang Sedayu |
Pagi
itu, belum lagi pukul 8, Mbak Yuyun sudah sibuk menghubungi saya dan
menanyakan apakah saya ingin dijemput untuk kumpul di Indosat. Memang
kami semua diharapkan datang ke Galeri Indosat pukul 8 pagi. Karena
tak ada yang mengantar saya menerima tawarannya untuk menumpang di
mobil suaminya.
Sebelum
pukul 8, kurang beberapa menit, kami tiba di Galeri Indosat. Semuanya
sudah berkumpul di sana. Semua orang yang akan berangkat ke Desa Sayang Sedayu, Kabupaten Sambas, yang akan mendapatkan pelayanan
pengobatan gratis. Kerja sama antara Indosat dan Rumah Zakat.
Sementara teman-teman dari Indosat terlihat sibuk mempersiapkan
barang yang harus dibawa ke lokasi acara. Saya hanya bisa duduk di
kursi dan memperhatikan kesibukan mereka.
Maklum,
tugas saya hanya menjadi pembawa acara. Memandu warga desa. Saya
diminta untuk membantu di sana karena saya bisa berbahasa Melayu
Sambas yang sangat berbeda dengan bahasa Melayu Pontianak. Supaya tak
ada kesulitan untuk berkomunikasi dan membuat warga juga mudah
memahami kami, saya pun dihadirkan di sana.
Begitu
mendapatkan penawaran menjadi pembawa acara di sana, tentu saja saya
senang bukan kepalang. Sebab itu sama saja saya mendapat kesempatanliburan gratis ke tempat yang belum pernah saya tuju sebelumnya.
Sebenarnya Desa Sayang Sedayu satu tanah dengan desa tempat keluarga
saya berada, tetapi dipisahkan oleh jalanan yang jelek sekitar 3 jam.
Sepanjang
perjalanan kami semua mengobrol untuk saling mengenal sayu sama lain.
Maklum, saya tak mengenal semua orang kecuali Mbak Yuyun yang memang
teman bersiaran saya di Radio Volare.