Siapa sih yang tak pernah bertemu masalah dalam hidupnya. Bohong
kalau ada orang yang bisa mengatakan kehidupannya tak ada masalah di dalamnya. Satu
hal yang membedakan seseorang dengan yang lainnya ketika mendapat masalah,
yaitu cara untuk menghadapinya.

Semua orang punya masalah masing-masing dalam kehidupannya.
Jadi ketika mendengar ada orang yang dengan wajah sendu mengatakan kehidupannya
lebih menderita dari orang lain dan mengatakan ‘enaknya jadi dia’ atau ‘kamu
sih enak’ saya rasa dia jarang sekali bersyukur di dalam kehidupannya.

Bisa jadi itu masalah tingkat kedewasaan seseorang
memberikan pengaruh paling besar ketika sebuah masalah muncul dan menentukan
bagaimana dia bersikap selanjutnya. Tapi saat menyatakan bahwa orang lain jauh
lebih beruntung dari dirinya harus benar-benar berpikir dengan jernih, apakah
memang ada orang yang bisa dikatakan jauh lebih beruntung dari orang lain atau
ada orang yang mau berusaha lebih keras di dalam kehidupannya untuk
menyelesaikan masalah.

Bagaimana sebuah masalah pada akhirnya membentuk kehidupan
seseorang.

Masalah itu seperti tempaan pada besi yang sudah dibakar. Cara
menghadapinya adalah cara kita membentuknya menjadi ‘senjata’ yang bisa
melindungi kita. Berapa banyak pukulan pada besi tersebut yang mampu kita
berikan? Semakin banyak tempaannya, semakin bagus bentuknya. Kurang bagus? Bakar
lagi tempa lagi hingga sempurna.

Kita semua sama-sama mendapatkan satu kehidupan. Bedanya hanya
bagaimana cara kita mensyukuri dan menggunakannya.
Saat masalah yang rasanya tingkat kesulitannya sangat
tinggi, katakanlah pada diri sendiri: ‘sulit sih tapi tak ada masalah yang tak
bisa diselesaikan’.
Gambar: Weheartit.com