Sekarang
pindah dari makanan berkuah ke makanan yang tak ada kuahnya. Sekarang
juga isinya bukan hanya adonan tepung beras tapi ada ketan yang masih
berbentuk nasi. Sebelumnya sudah tahu dong kue Sari Muke yang saya
bahas beberapa hari yang lalu? Kalau belum bisa baca dulu penjelasan
saya mengenai Sari Muke yang merupakan makanan favorit saya untuk
berbuka puasa.

Kalau
teman-teman bingung mengapa semuanya saya sebut sebagai makanan
favorit untuk berbuka, jawabannya hanya satu, karena semuanya nenek
saya yang membuatnya. Hahahaha...

Putri
Selat sendiri beda dengan Putri Mandi. Putri Selat mirip dengan Sari
Muke. Ada lapisan atas yang manis ada lapisan bawah yang asin.
Bedanya adalah kalau Sari Muke di bagian atas berwarna merah (seperti
gula merah) rasanya manis dan berwarna putih di bagian bawah dan
rasanya asin, Putri Selat sendiri biasanya berwarna putih atas dan
bawahnya. Tapi ada pula Putri Selat yang atasnya kuning atau merah
(seperti gula merah) bahkan hijau. Bergantung selera. Kalau yang berwarna putih
dapat dipastikan bagian manisnya dibuat dengan gula pasir dan
berwarna merah karena dibuat dengan gula merah. Kalau kuning atau hijau? Itu
juga dibuat dengan gula pasir tetapi diberi pewarna kuning atau hijau di bagian
atasnya yang manis.
Sekarang
ke bagian asinnya di bagian bawah. Itu terbuat dari nasi ketan yang
gurih. Tapi saya kurang tahu apakah ada tambahan garam atau tidak.
Satu hal yang jelas dimasak dengan santan jadinya gurih dan asin.
Nasi ketannya akan dimasukkan ke dalam loyang lalu bagian atasnya
ditumpahi dengan adonan tepung beras yang manis. Kemudian dikukus
seperti membuat Sari Muke.
Sudah
matang? Dinginkan dan siap dipotong-potong. Yummy!