![]() |
http://retrojingga.blogspot.com |
Berhubung
bentar lagi puasa saya rasa saya ingin mereview semua makanan yang
selalu menjadi kenangan yang sangat indah selama saya berpuasa bareng
keluarga. Sudah belasan tahun yang lalu sih dan saya coba
mengingatnya. Terakhir kali saya berpuasa bareng keluarga itu waktu
masih SMP, semoga saya bisa merangkum semua kue yang nenek saya
siapkan sebelum berbuka puasa.
Saya
yang harus mandi sebelum pukul 5 sore. Bersiap-siap dengan pakaian
terbaik sebab selain harus mengantarkan kue bukaan ke rumah tetangga
terdekat, termasuk ke rumah tetangga yang menjadi cinta pertama saya
waktu sekolah di SD Negeri 21 Bakau, Jawai Utara, Sambas, Kalimantan
Barat, saya juga harus taraweh malam harinya. Penugasan dari sekolah.
Karena
ini bukan review cinta, kita simpan sejenak tentang 'dia' yang
membuat saya merasa bahagia selama masa sekolah dasar. Bersemangat
untuk bangun pagi dan mandi, lalu mengenakan seragam putih merah saya
yang semakin hari semakin lusuh dan kekecilan. Seragam saya memang
sudah lama sekali saya kenakan dan itu selalu bekas kakak sulung
saya. Jurus menghemat uang dalam keluarga apalagi tubuh saya sendiri
dulu sangat mungil dan pertumbuhan saya waktu sekolah dasar sangat
lambat.
Bye,
sekolah dasar. Kita balik lagi ke cerita kuliner yang semakin nyasar
ke mana-mana ini.
Nenek
sering sekali membuat panganan dari pisang. Satu di antaranya Kusoi.
Masih ingat beberapa hari yang lalu saya membahas kue nagasari
raksasa yang nenek buat dengan loyang bulat yang ceper? Tidak
menggunakan daun pisang? Akhirnya saya mengingat namanya setelah
beberapa hari memikirkannya berulang-ulang.
Sudah
lama sekali saya tak makan kue yang satu itu. Terutama buatan nenek
saya. Saya yakin nenek sudah jarang sekali membuatnya sebab nenek
bukan lagi seorang istri dan di rumahnya tak seramai dulu. Membuat
kue seloyang besar akan mubazir. Tetangga juga sudah jarang saling
berkirim-kirim kue buka puasa. Masa sekolah dasar dulu sangat indah
rasanya. Menebak-nebak kue bukaan dari tetangga sebagai balasan kue
yang nenek kirim untuk mereka.
Kusoi
adonannya sama dengan nagasari. Ada tepung beras dan pisangnya.
Bedanya, Kusoi tidak menggunakan daun pisang, adonan dikukus dalam
loyang ceper yang bulat. Diameternya sekitar 50cm. Besar kan?
Pisangnya juga dipotong dadu, lebih kecil dari pisang yang ada di
dalam nagasari.
Apabila
sudah matang, nenek akan memotongnya segi empat dan menempatkannya
dalam piring-piring. Siap diantarkan ke rumah tetangga.
Dulu,
puasa begitu menyenangkan bersama keluarga. Sangat menyenangkan.
Sudah bertahun-tahun saya tak merasakan perasaan hangat di dalam
keluarga yang sedang menunggu adzan dikumandangkan. Bau harum tubuh
kakek yang sudah selesai mandi dan rapi dengan kain sarungnya.
Saya
kangen mereka.