Waktu
ibu saya memesan sebuah seruling bambu untuk adik saya, anak ke-4
dari 5 bersaudara, saya sendiri anak ke-2, saya semangat sekali
mencarinya keliling Pontianak. Saya pikir ini sesuatu yang menarik,
sebab sebelumnya dalam keluarga saya tak ada satu cucu nenek pun yang
aktif memainkan sebuah alat musik saat masih kecil. Kebetulan adik
saya baru berusia 10 tahun.
Seneng
dong, ada juga cucu nenek yang mau memainkan alat musik. Kalau
dimulai dari usia 10 tahun pastinya adik saya 10 tahun kemudian sudah
sangat jago mainnya.
Ternyata
setelah beberapa hari keliling Pontianak tak menemukan suling bambu
yang dimaksud. Sebenarnya kalo suling yang bukan bambu di kampung
juga ada. Karena adik saya, Syafaat namanya, memesan yang bambu, saya
pikir tak apa saya usahakan mendapat sesuai pesanannya. Sayangnya
belum menemukan sama sekali. Hingga saya harus melapor pada ibu saya
bahwa sulit menemukannya di Pontianak. Jadi pilihan lainnya beli
online.
Ketika
ngobrol dengan ibu saya, barulah saya tahu alasan sesungguhnya adik
saya memaksa saya untuk membelikan suling yang terbuat dari bambu.
Alasannya bukan karena dia ingin menjadi pemain suling yang handal.
Bukan pula karena dia ingin belajar musik tertentu.
Jawabannya
sederhana: karena dia ingin meniru Shahrukh Khan idolanya.
*tepok
jidat*