Setelah
menjalani tantangan 'ngeblog sesuai jumlah bulan' akhirnya saya sadar
bahwa memang saya tak bisa benar-benar menunggu inspirasi untuk
datang menghampiri saya untuk menulis. Setiap hari saya hanya punya
24 jam dan saya menyiapkan 2-3 jam sehari untuk menulis dan
memublikasikan tulisan di blog ini. Itu waktu yang terlalu singkat
untuk menunggu.
Makanya
inspirasi itu memang harus dicari. Saat saya melakukan aktivitas lain
biasanya saya akan menemukan inspirasi yang saya cari. Kalau tak juga
muncul saya suka menghabiskan 30 menit paling tidak untuk membaca
blog orang lain atau membaca twit orang mengenai sesuatu hal. Lalu
berpikir apakah saya bisa mengembangkan hal tersebut menjadi sebuah
inspirasi untuk tulisan di blog?
Banyak
kejadian dalam kehidupan orang lain bisa jadi ada juga di dalam
kehidupan kita. Misalnya jatuh cinta atau patah hati. Bisa jadi juga
kehilangan orang tua atau saudara. Itu adalah hal-hal yang tidak
hanya kita temukan di dalam kehidupan orang. Sedikit sebanyak kita
juga mengalami hal yang sama.
Tidak
perlu mengatakan tak ada inspirasi yang bisa dituangkan di blog. Kamu
bukan tak menemukannya, kamu hanya tak berusaha mencarinya, makanya
kamu tak menemukannya.
Menunggu
inspirasi itu seperti berada di sebuah ketidakpastian di sebuah
halte. Menunggu bus datang. Kalau busnya datang, kita beruntung jika
masih ada kursi yang tersisa untuk kita. Bagaimana kalau kursinya
sudah penuh? Bukankah lebih baik kita mencari kendaraan apa pun yang
bisa kita tumpangi, bukan hanya bus, coba tahan sebuah taksi atau
bajaj. Masih tak ada? Becak juga bukan pilihan yang buruk.
Semestinya
demikianlah proses kita menemukan inspirasi untuk menulis di blog.
Jangan pernah menunggu inspirasi itu datang, karena terkadang dia
datang dalam keadaan 'terlalu penuh' atau sudah diisi orang lain.