Langsung ke konten utama

Kulminasi (bagian 18) versi Nesya

Sekarang giliran Nesya yang membuat akhir untuk Kulminasi. Yuk simak versinya Nesya!


Tumblr
weheartit.com
Aku memejamkan mata erat-erat ketika peswat mulai bergoncang sangat keras. Seatbelt mengikat erat perutku, aku ingin muntah. Moncong pesawat mulai menukik ke bawah. Ryan menggenggam tanganku hangat. Masker-masker oksigen berjatuhan. Semua menjerit histeris. Sebagian lainnya melantunkan doa-doa. Tiba-tiba mereka semua ingat pada Tuhan mereka masing-masing. Tidak ada penyelamat di sini.
Kecuali Tuhan.

***

Aku membuka mata. Surga ternyata tak ada bedanya dengan dunia. Di sini lah aku sekarang, di titik kulminasi, dengan sengatan matahari membakar tulang pipiku. Ketika aku menoleh ke sebelah, aku menemukan Ryan tersenyum kepadaku.
Ada yang aneh di sini…


Jenna?” Zaqis memanggilku dari kejauhan. Tak lama kemudian seorang gadis kecil yang kukenali bernama Jenni muncul. Lalu adik perempuanku.

Mereka memberitahuku perihal pernikahan mereka…

Semua terulang lagi untuk ketiga kalinya.

Tidak!

Aku tidak mau dengar! Tidak! Cukup! Hentikan!

Aku menutup telingaku erat-erat dan menjerit kencang. Seluruh bumi berguncang, dunia menggeliat bagai raksasanya yang terbangun dari tidurnya. Ketika kurasa tenggorokanku hampir putus, aku merasakan sebuah pelukan yang sangat hangat. Pelukan Ben? Bukan. Ini bukan aroma tubuh Ben.

Jenna…,”

Aku membuka mataku perlahan. Tiba-tiba kami sudah di kamar hotel. Dan aku menemukan diriku bersama dengan Ryan. Kenapa tiba-tiba aku di sini? Apa kah aku jatuh pingsan dan dibawa ke hotel ini? Kenapa aku harus bergelung di balik selimut dengan Ryan? Dia pria asing!

Aku melepaskan diri dari pelukan Ryan segera. Aku tidak boleh lengah.

Ben!

Aku harus memberitahu Ben. Ia harus tetap hidup. Satu-satunya harapanku bertahan hidup. Ben, satu-satunya pria yang begitu mencintaiku. Aku harus melanjutkan hidup walau tanpa Zaqis. Harus!

Aku mencoba menghubungi nomor Ben namun operator bilang bahwa nomor itu tidak terdaftar. Apa yang terjadi? Kepalaku mulai sakit.

Ryan ikut turun dari ranjang. “Jenna, kau kenapa? Kau aneh, kita kan sedang honeymoon, Sayang.”

Ben!” jeritku parau. “Aku harus menyelamatkan dia!”

Ryan menatapku tidak mengerti. “Ben? Siapa Ben?”

Berhentilah memainkan drama bahwa kau memiliki kepribadian ganda dan melupakan tentang Ben! Kau tahu Ben akan mati! Tidak. Maksudku, kita juga akan mati jika kita kembali besok! Ya! Kita akan mati! Argh!!!”

Jenna! Tidak ada Ben! TIDAK ADA!!!” Ryan mencengkeram lenganku erat.
Aku memberontak. Aku berteriak. Aku menggigit lengan Ryan keras-keras. Aku harus melepaskan diri. Aku harus bisa menyelamatkan Ben! Aku tidak bisa hidup tanpanya! Tidak!

Jenna, sadar! Sadarlah! JENNA!!!!”

Itu bukan suara Ryan. Bukan pula suara Ben. Ketika aku membuka mata, yang memelukku ternyata… Zaqis. Tunggu, Zaqis? Zaqis yang menikahi adik perempuan kesayanganku? Kenapa ia memelukku?

Jenna, maafkan aku. Maaf…,” desisnya lirih. Wajah tampannya basah oleh air mata. “Ini semua salahku. Salahku.”

Za… qis?” aku tidak percaya pada penglihatanku. “Zaqis, selamatkan Ben! Selamatkan Ben aku mohon! Aku tidak boleh kehilangan dia! Tidak! Tidak setelah aku kehilangan kamu! Tidak!”

Jenna! Tidak ada Ben!” Zaqis balas berkata lirih di depan wajahku.

Aku gemetaran seketika. Lututku lemas. “M-m-maksudmu… dia mati…? D-dalam kecelakaan pesawat? Bagaimana dengan Ryan? Ryan, dia baik-baik saja kan? Setidaknya salah satu dari mereka harus hidup!”

Tidak ada Ben! Tidak ada Ryan! Kau sendirian datang ke Kulminasi hari itu! Kau sendirian!”

Tidak! Ryan! Aku bersama Ryan!”

JENNA! KAU SAKIT! KAU SAKIT!!!”

Aku tidak sakit! Aku punya Ben! Ben yang mencintaiku sepenuh hati… lalu Ryan… Ryan juga mencintaiku… tidak… aku tidak mungkin semenyedihkan ini. Tidak. Aku sudah kehilanganmu… tidak…,“ aku roboh sambil meremas kepalaku.

Dua orang laki-laki membopong lenganku. Tapi itu bukan Ben. Bukan pula Ryan. Dua laki-laki asing. Aku memberontak menyadarinya. Mereka merebahkanku ke ranjang putih dan mengikat tanganku pada besi di sisi tempat tidur. Aku terus meronta, menendang, dan menangis. Dari jendela aku melihat adik perempuanku menangis.

Tunggu, ruangan apa ini? Kenapa aku diikat? Kenapa mereka mengatur hidupku? Beraninya!

Kakak, maafkan aku… maaf… seharusnya aku tidak menikah dengan Zaqis. Maafkan aku….”

Seorang laki-laki berpakaian seperti dokter mendekatiku dan tersenyum. 

“Jenna, saatnya kembali ke Kulminasi…” Ia mengeluarkan sebuah injeksi dari saku jasnya dan menusukkannya ke pembuluh darah bagian paha. Sakit. Aku mengernyit kesakitan.

Dia tidak akan bertahan dengan kenyataan yang ada.” Dokter itu berkata pada Zaqis dan adikku. “Masalahnya selalu muncul tokoh Ryan yang mendistraksi halusinasinya. Tokoh itu selalu menyeretnya kembali pada kenyataan. Dia akan baik-baik saja setelah aku memberinya penenang. Kita harus berhati-hati ketika Ryan muncul. Ryan bisa membunuh Jenna.”

Adik perempuanku menangis di dada Zaqis. Setidaknya ada satu yang benar dalam kulminasi hidupku. Adikku berbahagia dengan orang yang kucintai. Apa yang terjadi padaku, ketika kesadaranku mulai hilang perlahan, bukan urusan mereka. Dua orang yang paling kusayangi hidup bahagia.

Ketika aku membuka mataku lagi, aku menemukan wajah Ben yang tersenyum padaku. Tangannya merengkuh tubuhku. Kami bergelung bersama dalam kasur yang hangat. Dalam kulminasi ini, kutemukan kebahagiaanku. Aku tidak perlu hidup di dunia nyata hanya untuk menemukan kebahagiaan.
Apa peduli kalian?


***

Postingan populer dari blog ini

Video dan Lirik Lagu Kamil Onte ft taZki Acapella - Yok Idop Sehat

Musik adalah bahasa yang universal. Lewat lagu kita bisa menyampaikan banyak hal. Tidak hanya mengumandangkan cinta dan lara. Tapi juga nasihat-nasihat baik yang berguna bagi banyak orang terutama masyarakat di sekitar kita. Seperti lagi Yok Idop Sehat ini yang memang dibuat untuk menghimbau orang supaya menjalani hidup yang sehat. Lengkap dengan tips yang bisa kita lakukan untuk menjalankannya.  Lagunya tidak hanya menghibur namun juga bisa untuk mengingatkan kita bagaimana hidup sehat yang seharusnya. Bukankah kesehatan adalah segalanya. Tanpa kesehatan kita tidak bisa beraktivitas dan produktif. Yok idop sehat. Yok Idop Sehat Hei buda' buda', saye punye cerite Cerite tentang hidup sehat bagaimane Rajin olahraga stamina tetap terjage Ayok kite semue jadi warge sehat sentose.. . Reff : Makan buah & sayuran dan cek kesehatan Jangan sampai kite saket kedolo'an Marilah kite terapkan same-same Agar kite tetap sehat semuenye Diri saye

Hati-Hati Belanja di Tokopedia Pakai AnterAja

Selama ini saya selalu puas belanja di berbagai marketplace yang ada di Indonesia termasuk di Tokopedia. Karena selama ini pengirimannya yang saya gunakan ya itu-itu saja. Kalau nggak JNE ya JNT. Pernah juga menggunakan SiCepat. Sudah lama sekali tidak berbelanja di Tokopedia dan saya bulan ini ingin beli kamera dan di Tokopedia saya menemukan kamera yang saya inginkan.  Prinsip saya begitu order langsung bayar supaya barang cepat sampai. Saya tidak sadar kalau pengiriman yang default di aplikasi adalah ekspedisi AnterAja. Tidak pernah menggunakan dan baru dengar. Karena saya pikir memang AnterAja melayani sampai ke Pontianak ya nggak ada masalah dengan pengirimannya. Sampai akhirnya saat tulisan ini saya posting, paket kamera yang saya beli tak kunjung sampai. Googling sana-sini. Buka twitter buat komplain hingga akhirnya menemukan banyaknya orang yang komplain dibandingkan puas dengan layanannya dan bahkan review di google juga jelek. Banyak sekali yang memberikan bintang satu. Terma

Gokusen: Yankumi, Cucu Yakuza yang Impiannya Menjadi Guru

http://aki-ojou.blogspot.com Beberapa hari yang lalu mendapat tambahan koleksi film serial Jepang dari Mister Achan. Satu di antaranya Gokusen. Bisa dikatakan ini mirip dengan Great Teacher Onizuka. Perbedaannya pada konsep dasar dan pemeran utamanya. Siapa yang menjadi guru yang akhirnya disayangi oleh murid nakalnya.