Langsung ke konten utama

Kulminasi (bagian 18) versi Jiah Java

Berikut ini adalah tulisan JiahJava yang membuat ending Kulminasi versinya sendiri. Selamat membaca.


(100+) kawaii anime | Tumblr
weheartit.com

Kubuka mataku perlahan. Aku pikir, aku sudah mati. Aku ingin melawan takdir Ben tapi ternyata aku sendiri yang mengalami kecelakaan pesawat. Kupandangi ruangan sekitarku dan aku mengenalinya sebagai rumah sakit. Hay, bagaimana dengan Ben? Ryan? Apa mereka baik-baik saja?


"Kak Jenna! Syukurlah Kakak sudah siuman!"

"Lissa? Bagaimana kamu bisa di sini?"

"Seminggu yang lalu, Lissa dapat kabar dari suami Kak Jenna. Katanya kalian kecelakaan. Untung saja Kakak selamat."

"Suamiku? Siapa? Ben?"

"Ben? Bukankah namanya Ryan?"

"Ryan? Lissa, kamu tahu di mana handphonku? Aku ingin menghubungi seseorang."

"Ini Kak."

Lissa mengulurkan handphone milikku. Aku harus menghubungi Ben. Nada sambung terdengar dari seberang sana. Aku harap Ben akan baik-baik saja.

"Hallo, Ben? Kamu baik-baik saja kan?"

Suara di seberang sana menyahut lembut.

"Maaf jika saya sudah mengganggu. Sekali lagi maaf."

Kepalaku berdenyut-denyut. Nomor itu bukan milik Ben. Lalu bagaimana keadaan Ben? Ryan! Aku yakin dia mau menjelaskan semuanya. Semua yang telah terjadi denganku.

***

Aku berjalan menuju Tugu Katulistiwa. Sepertinya aku pernah mengalami hal serupa. Dulu aku berjanji bertemu Zaqis dan beberapa waktu yang lalu aku juga bersama Ryan menuju titik kulminasi.

Lissa memberi tahu bahwa Ryan menungguku di sana. Aku tak tahu apa yang dia inginkan. Bagaimana mungkin Lissa mengatakan Ryan itu suamiku? Bukankah aku akan menikah dengan Ben?

Aku mencoba menerobos kerumunan orang-orang. Selalu saja ramai seperti ini saat akan kulminasi. Aku mencoba mencari-cari sosok Ryan. Kucoba menghubungi nomor Ryan dan baru saja Lissa berikan. Sial! Tidak aktif.

"Hai, Jenna...."

"Ryan..., aku terlalu pusing untuk memikirkan semua ini. Tolong bantu aku, jelaskan semua yang telah terjadi."

"Apa kamu sudah ingat semuanya?"

"Ingat semua? Tentang apa? Yang kuingat, kita hanya teman perjalanan. Aku ingin kembali lagi ke Jakarta untuk menikah dengan Ben. Lalu aku berusaha mengubah takdir agar Ben tidak kecelakaan. Sekarang, Ben di mana?"

"Ben sudah meninggal satu tahun yang lalu, Jenna."

"Bohong!"

"Sungguh. Ben benar-benar kecelakaan. Takdir sudah digariskan oleh-Nya. Sekuat apapun kamu ingin merubah, takdir tetap akan terjadi."

Aku tertunduk lemas. Bagaimana mungkin ini terjadi? Semua seperti mimpi. Ben, maafkan aku. Aku hampir saja terjatuh dan Ryan menangkap tubuhku. Ryan membenamkanku dalam pelukan hangatnya. Kudengar detak jantung yang lebih keras. Debaran aneh yang selalu kurasakan saat bersamanya.

"Ryan, siapa kamu sebenarnya?"

"Aku? Aku suamimu. Apa kamu tidak mengingatnya?"

"Kenapa berbohong lagi? Siapa kamu? Apa kamu bagian dari sejarah hidupku?"

Ryan melepaskan pelukannya dan membiarkanku berdiri di depannya.

Sayang, membiarkanmu memilih Ben adalah hal bodoh yang telah kulakukan. Aku tak akan membiarkanmu kembali ke kulminasi sendiri bertemu seseorang di masa lalumu, itu terlalu menyakitkan Jenna. Mencintaimu dalam diam hanya dalam tulisan membuat sesak. Aku iri dengan kakakku, Ben. Kenapa slalu dia yang terlihat unggul di depanmu? Aku, seolah menjadi bayangan gelap Ben. Bahkan untuk mencintaimu pun aku harus mengalah.”

Mencintaiku? Bukankah kita baru kenal saat di pesawat?”

Aku bohong. Aku sudah terlalu lama mencintaimu, aku terlalu lama mengenalmu tapi belum mampu memiliki hatimu.”

Kucoba mencerna semua perkataan Ryan. Ryan seseorang yang lama mengenalku. Siapa? Di mana? Kutatap kembali matanya, mata yang diam-diam selalu mengawasi setiap gerak-gerikku. Mata itu…

***

Ibu…, Ibu dimana?” anak perempuan tujuh tahun itu tampak ketakutan dalam tangisnya.

Hai, kamu kenapa? Jangan menangis. Aku kasih permen mau?” si anak laki-laki mencoba menghibur.

Aku takut.”

Tenang, aku akan menjagamu. Jangan takut lagi ya?”

Janji?”

Janji!”

Kedua anak itu saling menautkan jari kelingkingnya. Mereka saling perpegang tangan menuju titik kulminasi.

***

Ayo!” kataku pada Ryan. Kutarik tanganya yang ternyata masih begitu hangat.

Kemana?”

Ke titik kulminasi. Aku ingin mengulang sesuatu.”

Bertemu dengan suami adikmu? Aku tidak mau!”

Ryan, ayolah! Aku janji.”

Kuulurkan jari kelingkingku. Ryan menatapku tak mengerti. Kuberikan senyum terbaik yang kumiliki. Ryan, akhirnya mau menautkan jari kelingkingnya. Walau sedikit pudar di dalam memori, tapi aku tahu betul. Rasanya sama saat seorang anak laki-laki menawarkan diri untuk menjagaku.

Aku janji akan menjagamu selalu, Jenna.”

Aku percaya. Maafkan aku Ryan.”

Ryan menarikku dalam dekapannya. Mungkin aku, jatuh cinta. Yah, ini mungkin sudah takdir-Nya.

Hey, kulminasi sebentar lagi. Ayo kita ke sana.” kataku.

Ryan menatapku dan berjalan sambil menggenggam erat tanganku.

Ryan, apa kita benar-benar sudah menikah?”

Tentu saja. Aku tidak akan bohong soal pernikahan itu.”

Bisakah kita mengulang pernikahan itu?”

No! Aku baru saja menghabiskan uang untuk rumah sakitmu.”

Kamu pelit, Ryan!”

Memang! Wek!”

Ryan!”

Aku akan mengabulkan satu hal dalam upacara pernikahan kita beberapa waktu yang lalu.”

Apa?”

Menciummu.” bisiknya.

No!”

Aku berlari menjauhinya menuju titik kulminasi. Dia dengan cepat mengejarku dan memenjarakanku ke dalam dadanya.







Postingan populer dari blog ini

Video dan Lirik Lagu Kamil Onte ft taZki Acapella - Yok Idop Sehat

Musik adalah bahasa yang universal. Lewat lagu kita bisa menyampaikan banyak hal. Tidak hanya mengumandangkan cinta dan lara. Tapi juga nasihat-nasihat baik yang berguna bagi banyak orang terutama masyarakat di sekitar kita. Seperti lagi Yok Idop Sehat ini yang memang dibuat untuk menghimbau orang supaya menjalani hidup yang sehat. Lengkap dengan tips yang bisa kita lakukan untuk menjalankannya.  Lagunya tidak hanya menghibur namun juga bisa untuk mengingatkan kita bagaimana hidup sehat yang seharusnya. Bukankah kesehatan adalah segalanya. Tanpa kesehatan kita tidak bisa beraktivitas dan produktif. Yok idop sehat. Yok Idop Sehat Hei buda' buda', saye punye cerite Cerite tentang hidup sehat bagaimane Rajin olahraga stamina tetap terjage Ayok kite semue jadi warge sehat sentose.. . Reff : Makan buah & sayuran dan cek kesehatan Jangan sampai kite saket kedolo'an Marilah kite terapkan same-same Agar kite tetap sehat semuenye Diri saye

Hati-Hati Belanja di Tokopedia Pakai AnterAja

Selama ini saya selalu puas belanja di berbagai marketplace yang ada di Indonesia termasuk di Tokopedia. Karena selama ini pengirimannya yang saya gunakan ya itu-itu saja. Kalau nggak JNE ya JNT. Pernah juga menggunakan SiCepat. Sudah lama sekali tidak berbelanja di Tokopedia dan saya bulan ini ingin beli kamera dan di Tokopedia saya menemukan kamera yang saya inginkan.  Prinsip saya begitu order langsung bayar supaya barang cepat sampai. Saya tidak sadar kalau pengiriman yang default di aplikasi adalah ekspedisi AnterAja. Tidak pernah menggunakan dan baru dengar. Karena saya pikir memang AnterAja melayani sampai ke Pontianak ya nggak ada masalah dengan pengirimannya. Sampai akhirnya saat tulisan ini saya posting, paket kamera yang saya beli tak kunjung sampai. Googling sana-sini. Buka twitter buat komplain hingga akhirnya menemukan banyaknya orang yang komplain dibandingkan puas dengan layanannya dan bahkan review di google juga jelek. Banyak sekali yang memberikan bintang satu. Terma

Gokusen: Yankumi, Cucu Yakuza yang Impiannya Menjadi Guru

http://aki-ojou.blogspot.com Beberapa hari yang lalu mendapat tambahan koleksi film serial Jepang dari Mister Achan. Satu di antaranya Gokusen. Bisa dikatakan ini mirip dengan Great Teacher Onizuka. Perbedaannya pada konsep dasar dan pemeran utamanya. Siapa yang menjadi guru yang akhirnya disayangi oleh murid nakalnya.