Langsung ke konten utama

Kulminasi (bagian 14)





Aku membayar ongkos taksi dan berlari menuju pintu tunggu Bandara Internasional Supadio. Semua orang yang aku lewati seperti sedang membicarakan sesuatu. Seperti dengungan lebah. Semakin lama semakin mendengung. Aku hanya mendengar bisikan-bisikan tak jelas. Lalu orang-orang mulai histeris. Menangis.

Aku resah. Ada apa?

Ada apa ya, Pak?” aku mendekati seorang lelaki yang berdiri di dekat tiang. Dia merokok dengan santainya.

Pesawat jatuh. Banyak penerbangan delay.”

Pesawat dari mana?” aku berharap dia tak menyebutkan Jakarta.

Jakarta.”

Jam berapa?”

Penerbangan tadi pagi, sekitar jam 9 harusnya sudah mendarat di sini.”

Penerbangan yang mana Pak?”

Laki-laki itu menyebutkan penerbangan yang biasa Ben tumpangi. Aku hanya bisa berharap bahwa Ben tidak naik pesawat itu. Semoga dia naik pesawat yang lain. Semoga. Aku berdoa panjang sekali sambil menahan semua gemuruh di dadaku. Aku menunggu. Menunggu keajaiban yang terjadi.

Aku ingin Ben sekarang muncul di hadapanku sambil mengatakan dia naik pesawat dan delay berjam-jam. Sehingga telat tiba di Pontianak. Harapanku tinggal harapan karena ponsel Ben sekarang masih tak aktif.

Tiba-tiba ponsel dalam genggamanku berdering. Aku menarik napas lega sebelum melihat nama orang yang menelpon. Lalu detik berikutnya aku kecewa. Dari Laila.

Iya, halo.”

Ben, Ben, Ben!” Laila terdengar histeris.

Ben kenapa Laila?”

Pesawatnya jatuh, pesawatnya jatuh, Jen. Jatuh.”

Lalu selanjutnya ponsel itu terlepas dari genggamanku. Aku jatuh ke lantai. Tersedu di sana. Hilang sudah satu-satunya harapanku untuk melanjutkan kehidupan ini. Ben sudah pergi. Aku tak mungkin berharap dia selamat. Itu terlalu menyakitkan. Sangat berat bagiku berharap seperti itu.

Ben. Semua salahku. Aku yang meninggalkanmu. Aku yang membuatmu naik pesawat itu. Seharusnya aku tak datang ke sini.

Bayangan wajahnya. Senyumannya. Permintaannya hari itu. Dia begitu memaksa agar aku tak pergi. Tapi sekarang dia malah pergi untuk selama-lamanya. Aku tak percaya ini.

Postingan populer dari blog ini

Video dan Lirik Lagu Kamil Onte ft taZki Acapella - Yok Idop Sehat

Musik adalah bahasa yang universal. Lewat lagu kita bisa menyampaikan banyak hal. Tidak hanya mengumandangkan cinta dan lara. Tapi juga nasihat-nasihat baik yang berguna bagi banyak orang terutama masyarakat di sekitar kita. Seperti lagi Yok Idop Sehat ini yang memang dibuat untuk menghimbau orang supaya menjalani hidup yang sehat. Lengkap dengan tips yang bisa kita lakukan untuk menjalankannya.  Lagunya tidak hanya menghibur namun juga bisa untuk mengingatkan kita bagaimana hidup sehat yang seharusnya. Bukankah kesehatan adalah segalanya. Tanpa kesehatan kita tidak bisa beraktivitas dan produktif. Yok idop sehat. Yok Idop Sehat Hei buda' buda', saye punye cerite Cerite tentang hidup sehat bagaimane Rajin olahraga stamina tetap terjage Ayok kite semue jadi warge sehat sentose.. . Reff : Makan buah & sayuran dan cek kesehatan Jangan sampai kite saket kedolo'an Marilah kite terapkan same-same Agar kite tetap sehat semuenye Diri saye

Hati-Hati Belanja di Tokopedia Pakai AnterAja

Selama ini saya selalu puas belanja di berbagai marketplace yang ada di Indonesia termasuk di Tokopedia. Karena selama ini pengirimannya yang saya gunakan ya itu-itu saja. Kalau nggak JNE ya JNT. Pernah juga menggunakan SiCepat. Sudah lama sekali tidak berbelanja di Tokopedia dan saya bulan ini ingin beli kamera dan di Tokopedia saya menemukan kamera yang saya inginkan.  Prinsip saya begitu order langsung bayar supaya barang cepat sampai. Saya tidak sadar kalau pengiriman yang default di aplikasi adalah ekspedisi AnterAja. Tidak pernah menggunakan dan baru dengar. Karena saya pikir memang AnterAja melayani sampai ke Pontianak ya nggak ada masalah dengan pengirimannya. Sampai akhirnya saat tulisan ini saya posting, paket kamera yang saya beli tak kunjung sampai. Googling sana-sini. Buka twitter buat komplain hingga akhirnya menemukan banyaknya orang yang komplain dibandingkan puas dengan layanannya dan bahkan review di google juga jelek. Banyak sekali yang memberikan bintang satu. Terma

Gokusen: Yankumi, Cucu Yakuza yang Impiannya Menjadi Guru

http://aki-ojou.blogspot.com Beberapa hari yang lalu mendapat tambahan koleksi film serial Jepang dari Mister Achan. Satu di antaranya Gokusen. Bisa dikatakan ini mirip dengan Great Teacher Onizuka. Perbedaannya pada konsep dasar dan pemeran utamanya. Siapa yang menjadi guru yang akhirnya disayangi oleh murid nakalnya.