Langsung ke konten utama

Kulminasi (bagian 13)





Selesai acara menyaksikan fenomena kulminasi itu aku kembali teringat tentang Ben. Sudah berjam-jam tak ada kabar darinya. Ryan masih ada di sampingku. Lissa dan Zaqis sudah membawa anaknya yang kecapekan pulang ke rumah setelah bertukar nomor ponsel denganku.


Habis ini kita mau ke mana?” Ryan mendekatiku yang menatap bayanganku yang tadinya menghilang sekarang sudah kembali.

Bandara, aku harus menunggu Ben.”

Ben? Ben siapa?”

Calon suamiku.”

Calon suamimu? Bukannya kita sudah menikah, sayang? Bagaimana mungkin kamu punya calon suami lagi?”

Sepertinya kita harus bicara.”

Aku menarik tangan Ryan, menjauh dari kerumunan orang yang sangat ramai. Menemukan pohon yang rindang dan sepi dari orang-orang.

Ryan, aku tak tahu dirimu yang mana yang mengingat bagian ini. Kamu datang ke Pontianak untuk mendatangi kamar hotel favorit ibumu, di mana dia bunuh diri. Kamar itu adalah kamar yang aku sewa tadi malam. Sekarang kita tak bisa bersama lagi karena aku bukan istrimu dan kita hanya bertemu di pesawat kemarin dan kebetulan aku menyewa kamar yang sama dengan yang ingin kamu tempati.”

Kamu bicara apa? Aku tak mengerti? Ibuku tidak meninggal.”

Kamu membuatku bingung, Ryan. Kamu bohong tentang ibumu yang bunuh diri?”

Kamu yang bohong tentang calon suamimu kan? Kamu istriku. Bagaimana mungkin?”

Ryan.” Seorang lelaki mendekati kami dan menyentuh bahu Ryan.

Maafkan anak saya, dia memang sedang ada masalah. Dia pasti sudah menyusahkan kamu ya sejak tadi malam. Saya Ayahnya.”

Laki-laki tua itu menyalamiku hangat.

Ayo, kita pulang, Nak.”

Aku menatap Ryan yang tak mengeluarkan kata-kata apa pun. Dia sama sekali tak menolak saat laki-laki itu sedikit menariknya menjauh dariku.

Sekarang tinggal satu hal lagi yang harus aku selesaikan. Menghadapi Ben. Menjelaskan semuanya. Melanjutkan pernikahan. Melanjutkan kehidupan yang seharusnya aku lanjutkan sejak kemarin. Aku malah membuat pernikahanku hampir hancur gara-gara hatiku sendiri.

Aku menghela napas panjang. Menatap langit yang masih bercahaya sangat terang. Hawa panas masih menggila di sini. Beberapa orang melewatiku. Sepertinya mereka juga akan pergi. Aku keluar dari area Tugu Khatulistiwa dan menuju jalan raya. Aku harus mencari taksi atau angkutan umum lainnya. Aku harus ke bandara.

Sambil berjalan aku memencet-mencet ponselku. Berusaha menghubungi Ben. Berkali-kali tapi tak tersambung. Ingin rasanya aku membanting ponsel itu dengan emosi kalau sekarang aku sedang berada di kamarku. Mengapa semuanya membuat aku frustasi?

Postingan populer dari blog ini

Video dan Lirik Lagu Kamil Onte ft taZki Acapella - Yok Idop Sehat

Musik adalah bahasa yang universal. Lewat lagu kita bisa menyampaikan banyak hal. Tidak hanya mengumandangkan cinta dan lara. Tapi juga nasihat-nasihat baik yang berguna bagi banyak orang terutama masyarakat di sekitar kita. Seperti lagi Yok Idop Sehat ini yang memang dibuat untuk menghimbau orang supaya menjalani hidup yang sehat. Lengkap dengan tips yang bisa kita lakukan untuk menjalankannya.  Lagunya tidak hanya menghibur namun juga bisa untuk mengingatkan kita bagaimana hidup sehat yang seharusnya. Bukankah kesehatan adalah segalanya. Tanpa kesehatan kita tidak bisa beraktivitas dan produktif. Yok idop sehat. Yok Idop Sehat Hei buda' buda', saye punye cerite Cerite tentang hidup sehat bagaimane Rajin olahraga stamina tetap terjage Ayok kite semue jadi warge sehat sentose.. . Reff : Makan buah & sayuran dan cek kesehatan Jangan sampai kite saket kedolo'an Marilah kite terapkan same-same Agar kite tetap sehat semuenye Diri saye

Hati-Hati Belanja di Tokopedia Pakai AnterAja

Selama ini saya selalu puas belanja di berbagai marketplace yang ada di Indonesia termasuk di Tokopedia. Karena selama ini pengirimannya yang saya gunakan ya itu-itu saja. Kalau nggak JNE ya JNT. Pernah juga menggunakan SiCepat. Sudah lama sekali tidak berbelanja di Tokopedia dan saya bulan ini ingin beli kamera dan di Tokopedia saya menemukan kamera yang saya inginkan.  Prinsip saya begitu order langsung bayar supaya barang cepat sampai. Saya tidak sadar kalau pengiriman yang default di aplikasi adalah ekspedisi AnterAja. Tidak pernah menggunakan dan baru dengar. Karena saya pikir memang AnterAja melayani sampai ke Pontianak ya nggak ada masalah dengan pengirimannya. Sampai akhirnya saat tulisan ini saya posting, paket kamera yang saya beli tak kunjung sampai. Googling sana-sini. Buka twitter buat komplain hingga akhirnya menemukan banyaknya orang yang komplain dibandingkan puas dengan layanannya dan bahkan review di google juga jelek. Banyak sekali yang memberikan bintang satu. Terma

Gokusen: Yankumi, Cucu Yakuza yang Impiannya Menjadi Guru

http://aki-ojou.blogspot.com Beberapa hari yang lalu mendapat tambahan koleksi film serial Jepang dari Mister Achan. Satu di antaranya Gokusen. Bisa dikatakan ini mirip dengan Great Teacher Onizuka. Perbedaannya pada konsep dasar dan pemeran utamanya. Siapa yang menjadi guru yang akhirnya disayangi oleh murid nakalnya.