Langsung ke konten utama

Kulminasi (bagian 11)






Pesawat Ben seharusnya sudah mendarat sejak satu jam yang lalu. Tapi hingga sekarang tak ada tanda-tanda pesawatnya akan segera tiba. Beberapa penerbangan bahkan tertunda. Aku berdiri di samping Ryan yang sekarang menggenggam tanganku kembali. Dalam hitungan jam dia berubah menjadi banyak orang berkali-kali. Aku bingung. Tapi berusaha untuk tetap menghadapinya dengan tenang. Setidaknya sekarang aku bisa menggenggam tangan seseorang yang menganggapku sebagai orang yang penting baginya.


Beberapa jam yang telah lewat itu membuatku semakin resah. Aku harus ke Tugu Khatulistiwa. Kulminasi tinggal 2 jam lagi dan jarak dari bandara ke sana cukup jauh. Aku juga harus memperkirakan bahwa kemacetan akan melanda di sepanjang jalan menuju ke sana. Aku harus meninggalkan bandara sekarang. Ben akan menghubungiku nanti.


Kita harus ke Tugu Khatulistiwa. Sekarang.”

Owh, oke.”
Wajah Ryan sedikit terkejut, aku menariknya menuju parkiran. Mendekati mobil yang masih ditunggui dengan sabar oleh supir pribadinya. Ryan menutup pintu yang tadi kulewati untuk masuk. Kami berada di dalam mobil dalam diam. Aku berkali-kali melirik jam tanganku.



Aku tak punya banyak waktu. Semuanya terasa kacau. Aku yang mengacaukannya. Aku yang membuatnya menjadi seperti ini. Aku harus bertemu Zaqis. Apa pun taruhannya.

Kamu semakin pucat, sayang.”

Ryan menyentuh pipiku yang rasanya memang semakin hangat. Aku rasa aku memang demam. Aku menyembunyikannya saja. Toh Ryan orang asing. Bukan orang yang akan benar-benar peduli padaku.



Kamu yakin kita tak perlu ke dokter, sayang?”

Tidak usah. Kulminasinya sebentar lagi. Aku harus ke sana.”

Ryan mengunci mulutnya. Dia tersenyum tipis dan membelai rambutku. Aku yang kacau hanya bisa menyandarkan kepalaku di dadanya. Apa kata Ben jika dia tahu ada Ryan yang sepanjang waktu menemaniku dan bagaimana aku menjelaskannya pada Zaqis.

Aku bahkan tak tahu apakah Zaqis masih menungguku di sana? Adakah dia di sana?

Melewati jalanan yang penuh oleh kendaraan yang menuju ke arah yang sama, kami akhirnya tiba di Tugu Khatulistiwa. Tak banyak yang berubah kecuali perasaanku saat melihatnya setelah sekian tahun mengubur ingatan tentangnya dalam-dalam.

Ini Tugu Khatulistiwanya?”

Ryan tak lagi menggenggam tanganku. Sepertinya dia sudah menjadi orang lain lagi.

Iya ini Tugu Khatulistiwanya.”


Ramai sekali orang di sini. Tapi aku selalu ingat titik yang kami pijak saat terjadinya Kulminasi. Aku berjalan sangat cepat menembus kerumunan banyak orang yang sedang menonton tarian yang sedang dipersembahkan oleh beberapa perempuan dengan pakaian tradisional suku Melayu, Dayak, dan Tionghoa. Aku tak mendengar suara apa pun rasanya saat pandanganku bertemu dengan sepasang mata yang selama ini kurindukan.


Aku melihatnya. Mata yang sama. Cara memandangku yang sama. Zaqis ada di titik yang kami janjikan. Di titik kulminasi yang sama.

Bersambung

Gambar: Weheartit.com

Postingan populer dari blog ini

Video dan Lirik Lagu Kamil Onte ft taZki Acapella - Yok Idop Sehat

Musik adalah bahasa yang universal. Lewat lagu kita bisa menyampaikan banyak hal. Tidak hanya mengumandangkan cinta dan lara. Tapi juga nasihat-nasihat baik yang berguna bagi banyak orang terutama masyarakat di sekitar kita. Seperti lagi Yok Idop Sehat ini yang memang dibuat untuk menghimbau orang supaya menjalani hidup yang sehat. Lengkap dengan tips yang bisa kita lakukan untuk menjalankannya.  Lagunya tidak hanya menghibur namun juga bisa untuk mengingatkan kita bagaimana hidup sehat yang seharusnya. Bukankah kesehatan adalah segalanya. Tanpa kesehatan kita tidak bisa beraktivitas dan produktif. Yok idop sehat. Yok Idop Sehat Hei buda' buda', saye punye cerite Cerite tentang hidup sehat bagaimane Rajin olahraga stamina tetap terjage Ayok kite semue jadi warge sehat sentose.. . Reff : Makan buah & sayuran dan cek kesehatan Jangan sampai kite saket kedolo'an Marilah kite terapkan same-same Agar kite tetap sehat semuenye Diri saye

Hati-Hati Belanja di Tokopedia Pakai AnterAja

Selama ini saya selalu puas belanja di berbagai marketplace yang ada di Indonesia termasuk di Tokopedia. Karena selama ini pengirimannya yang saya gunakan ya itu-itu saja. Kalau nggak JNE ya JNT. Pernah juga menggunakan SiCepat. Sudah lama sekali tidak berbelanja di Tokopedia dan saya bulan ini ingin beli kamera dan di Tokopedia saya menemukan kamera yang saya inginkan.  Prinsip saya begitu order langsung bayar supaya barang cepat sampai. Saya tidak sadar kalau pengiriman yang default di aplikasi adalah ekspedisi AnterAja. Tidak pernah menggunakan dan baru dengar. Karena saya pikir memang AnterAja melayani sampai ke Pontianak ya nggak ada masalah dengan pengirimannya. Sampai akhirnya saat tulisan ini saya posting, paket kamera yang saya beli tak kunjung sampai. Googling sana-sini. Buka twitter buat komplain hingga akhirnya menemukan banyaknya orang yang komplain dibandingkan puas dengan layanannya dan bahkan review di google juga jelek. Banyak sekali yang memberikan bintang satu. Terma

Gokusen: Yankumi, Cucu Yakuza yang Impiannya Menjadi Guru

http://aki-ojou.blogspot.com Beberapa hari yang lalu mendapat tambahan koleksi film serial Jepang dari Mister Achan. Satu di antaranya Gokusen. Bisa dikatakan ini mirip dengan Great Teacher Onizuka. Perbedaannya pada konsep dasar dan pemeran utamanya. Siapa yang menjadi guru yang akhirnya disayangi oleh murid nakalnya.