Labeli
dia dengan baik. Diri saya yang sekarang adalah diri seorang anak
kecil yang diberi sebuah label oleh orang di sekitarnya. Saya sangat
bersyukur memiliki keluarga yang lebih banyak memberikan label yang
baik untuk saya. Sehingga saya bisa berkembang sesuai dengan label
yang mereka berikan.
Sejak
kecil, saya yang tak punya banyak rambut di kepala, saya yang gendut
dan bulet, saya yang hitam pekat. Mendapatkan label 'si murah senyum'
oleh Uwan saya. Sejak hari itu saya selalu suka memberikan senyuman
pada orang di sekitar saya. Karena saya percaya pada label yang Uwan
berikan. Label bahwa saya memang murah senyum.
Kemudian
label yang membuat saya menjadi diri saya yang sekarang adalah label
dari Abah, bahwa saya orangnya itu 'rejekian' alias lancar rezekinya.
Hingga sekarang saya percaya itu. Selalu meyakini bahwa saya memang
lancar rezekinya dan alhamdulillah memang banyak sekali hal yang tak
pernah saya duga-duga bisa menjadi milik saya. Walaupun saya tahu
dilabeli atau tidak, rezeki tak akan pernah tertukar.
Tapi
coba bayangkan jika kita memberikan label yang buruk pada anak-anak
usia bawah 10 tahun. Apa yang akan terjadi pada mereka? Bagaimana
kalau mereka meyakini label itu adalah milik mereka? Semua pertanyaan
yang muncul adalah hal-hal yang harus kita pikirkan ke depannya.