Langsung ke konten utama

Deadline Love (Sang Penasihat Bagian 6)





Perlahan aku membuka pintu dan melirik ke tempat tidur. Tak ada Fadli di sana. Aku bingung bagaimana sekarang aku menghadapinya. Aku dengan kasar menolaknya seakan-akan dia akan memperkosaku. Padahal aku tak tahu apa yang dia inginkan. Kata-kataku keluar begitu saja. Aku lega dia tak ada lagi di sini.


Aku naik ke ranjang dan berbaring kembali. Dari sini aku bisa melihat ke jendela kaca yang memperlihatkan tepian pantai pulau ini yang sangat mungil. Aku bisa mengelilinginya dalam hitungan menit jika berlari.

Aku kira kamu tidak akan keluar lagi.”

Fadli muncul di depan pintu kamarku dengan rambut yang basah. Dia sudah mandi dan aku belum. Padahal aku yang duluan masuk ke kamar mandi.



Kamu belum mandi?”

Aku mengunci bibirku. Tak tahu harus menjawab apa.

Aku buat sarapan untuk kamu.”

Sepiring makanan yang dia sembunyikan di punggungnya dia letakkan di atas tempat tidurku. Aku masih tak menyahut.

Say something.”

I am sorry.”

Untuk apa minta maaf Oline? Aku yang salah. Pasti kamu terkejut aku tidur denganmu. Tadi malam kamu memelukku erat sekali dan aku tak bisa membangunkanmu yang sudah tertidur nyenyak. Akhirnya aku tidur di sampingmu.”

Oh ya?”

Fadli mendekat. Aku menahan napasku beberapa detik. Menunggu dia akan melakukan apa. Dia membelai rambutku kembali.

Aku yang seharusnya minta maaf. Sudah kurang ajar denganmu. Sorry.”

Aku bisa merasakan bibirnya di atas kepalaku. Mengecup rambutku perlahan. Aku diam saja. Diam.

Katakan kamu mau apa, supaya kamu memaafkanku?”



Aku ingin sendirian.”

Okay, aku akan membiarkanmu sendirian. Aku mau berenang sebentar.”

Bukannya kamu baru saja mandi?”

Kamu ingin sendirian kan?”

Iya.”

Aku juga ingin sendirian.”

Fadli berlalu dari hadapanku. Aku menyentuh piring yang berisi buah dan telur mata sapi setengah matang. Dia tahu aku suka sarapan buah dengan telor mata sapi? Dari mana? Aku tak memikirkannya saat perutku mulai berbunyi. Kumakan semua yang ada di piring dengan lahap.



Sudah satu jam berlalu. Fadli masih tak kembali. Aku clingak-clinguk melihat situasi. Aku ingin ke kamarnya. Ingin mengenalinya lebih dekat. Ingin tahu lebih banyak tentangnya. Saat aku menyadari situasinya aman, aku menyelusup ke kamarnya yang memang tak dikunci.

Kamarnya rapi. Tak banyak barang di dalamnya. Aku menghempaskan tubuhku di ranjang dan menatap langit-langit kamarnya. Langit-langit inilah yang setiap malam dia lihat sebelum tidurnya. Aku memiringkan tubuhku ke samping dan melihat sebuah buku menyembul di bawah bantal. Diary?

Aku membukanya. Ternyata bukan diary, hanya jurnal dan catatan. Aku membuka lembar demi lembar dan saat berada di halaman terakhir aku terkesiap. Ada namaku di sana. Dia menulisnya dengan tinta merah dan huruf besar. Di bawah namaku aku membaca semua jejaknya. Semua perlakuan yang dia berikan padaku. Dia merencanakan untuk mendekatiku sejak awal? Merencanakannya dengan rinci?

Semua yang ingin dia lakukan padaku? Ada beberapa yang ditandai dengan coretan merah. Digaris dari ujung ke ujung memotong kalimat demi kalimat. Ada beberapa yang masih belum terjadi dan belum ditandai. Maksudnya apa ini? Mengapa ada catatan seperti ini?



Aku yang tadinya tak berniat apa-apa saat ke sini mulai mencari dompetnya. Aku harus menemukan dompetnya. Aku harus tahu dia siapa. Dari laci meja aku menarik benda yang aku cari. Sebuah dompet hitam. Tak ada apa-apa di sana selain kartu identitasnya. Aku membongkar laci lebih dalam dan menemukan sekotak kartu nama. Kartu namanya. Fadli. Di bawah namanya tertulis jabatannya. 'Dating Coach'. Maksudnya? Apa maksudnya ini?

Seorang pelatih kencan? Penakluk perempuan?

Apa yang kamu cari?”

Kotak kartu nama itu terlepas dari tanganku. Semua kartu nama yang ada di dalamnya terburai ke lantai.

Apa maksud catatan di jurnalmu Fadli?”

Matanya bergerak ke arah jurnalnya yang sudah terbuka di bagian namaku.

Kamu 'dating coach'? Kamu hanya menjadikanku objek penelitianmu? Objek percobaanmu? Supaya kamu bisa mendapatkan ilmu baru untuk menaklukan perempuan? Supaya kamu tahu caranya melatih laki-laki di luar sana untuk mendapatkan perempuan sejenis denganku?”



Aku berang. Mataku basah. Aku marah dan kesal pada diriku sendiri yang membiarkan diriku jatuh cinta pada seseorang yang memang ahlinya untuk membuat perempuan jatuh cinta. Dia tentu sudah sangat terbiasa untuk membuat perempuan tergila-gila bahkan sampai menyerahkan segalanya. Bodohnya aku tak menyadari hal itu.

Apa aku salah memiliki pekerjaan sebagai 'dating coach'?”

Kamu bilang kamu jurnalis di negaramu.”

Aku memang jurnalis, 'dating coach' hanya sampingan.”

Iya, dan aku bagian dari sampinganmu itu.”

Aku menghapus air mataku dengan kasar.


Kenapa kamu harus kesal, Oline? Bukankah aku juga bagian dari novel yang sedang kamu kerjakan? Kamu membiarkan aku melangkah ke dalam kehidupanmu hanya untuk mendapatkan novel yang bisa dijual laris di pasaran bukan?”

Aku semakin berang. Dia membaca catatan harianku. Pasti tadi malam dia membaca semuanya. Dia melihat bagian diriku yang tak pernah aku perlihatkan kepada orang lain.

Aku benci kamu!”

Aku berlari ke kamarku sebelum tangisanku semakin tak terbendung lagi. Aku mengutuk semua yang telah terjadi. Bodohnya aku jatuh cinta padanya.

Bersambung.

gambar: weheartit.com

Postingan populer dari blog ini

Video dan Lirik Lagu Kamil Onte ft taZki Acapella - Yok Idop Sehat

Musik adalah bahasa yang universal. Lewat lagu kita bisa menyampaikan banyak hal. Tidak hanya mengumandangkan cinta dan lara. Tapi juga nasihat-nasihat baik yang berguna bagi banyak orang terutama masyarakat di sekitar kita. Seperti lagi Yok Idop Sehat ini yang memang dibuat untuk menghimbau orang supaya menjalani hidup yang sehat. Lengkap dengan tips yang bisa kita lakukan untuk menjalankannya.  Lagunya tidak hanya menghibur namun juga bisa untuk mengingatkan kita bagaimana hidup sehat yang seharusnya. Bukankah kesehatan adalah segalanya. Tanpa kesehatan kita tidak bisa beraktivitas dan produktif. Yok idop sehat. Yok Idop Sehat Hei buda' buda', saye punye cerite Cerite tentang hidup sehat bagaimane Rajin olahraga stamina tetap terjage Ayok kite semue jadi warge sehat sentose.. . Reff : Makan buah & sayuran dan cek kesehatan Jangan sampai kite saket kedolo'an Marilah kite terapkan same-same Agar kite tetap sehat semuenye Diri saye

Hati-Hati Belanja di Tokopedia Pakai AnterAja

Selama ini saya selalu puas belanja di berbagai marketplace yang ada di Indonesia termasuk di Tokopedia. Karena selama ini pengirimannya yang saya gunakan ya itu-itu saja. Kalau nggak JNE ya JNT. Pernah juga menggunakan SiCepat. Sudah lama sekali tidak berbelanja di Tokopedia dan saya bulan ini ingin beli kamera dan di Tokopedia saya menemukan kamera yang saya inginkan.  Prinsip saya begitu order langsung bayar supaya barang cepat sampai. Saya tidak sadar kalau pengiriman yang default di aplikasi adalah ekspedisi AnterAja. Tidak pernah menggunakan dan baru dengar. Karena saya pikir memang AnterAja melayani sampai ke Pontianak ya nggak ada masalah dengan pengirimannya. Sampai akhirnya saat tulisan ini saya posting, paket kamera yang saya beli tak kunjung sampai. Googling sana-sini. Buka twitter buat komplain hingga akhirnya menemukan banyaknya orang yang komplain dibandingkan puas dengan layanannya dan bahkan review di google juga jelek. Banyak sekali yang memberikan bintang satu. Terma

Gokusen: Yankumi, Cucu Yakuza yang Impiannya Menjadi Guru

http://aki-ojou.blogspot.com Beberapa hari yang lalu mendapat tambahan koleksi film serial Jepang dari Mister Achan. Satu di antaranya Gokusen. Bisa dikatakan ini mirip dengan Great Teacher Onizuka. Perbedaannya pada konsep dasar dan pemeran utamanya. Siapa yang menjadi guru yang akhirnya disayangi oleh murid nakalnya.