Langsung ke konten utama

Deadline Love (Sang Penasihat Bagian 13)

Tunggu!”

Fadli menyambar tangan kananku yang segera kusentakkan.

Apa kamu belum juga mengerti?”


Beberapa wartawan sekarang menyusul kami. Aku berdiri di depannya tanpa berani menatap matanya. Aku tak mau lagi hanyut dalam mata sipit itu. Sudah cukup dia mengacaukan kehidupanku. Aku tak akan mengulangi kesalahan yang sama.

Kamu masih belum paham?” Fadli mengulang pertanyaannya.

Tak ada yang perlu aku pahami.”

Baca ini.”

Fadli meletakkan novel Deadline Love di tanganku. Novelnya lebih tebal dari novel yang aku tulis. Dia tak mengatakan apa-apa sebelum akhirnya dia yang meninggalkanku lebih dulu. Wartawan memotret semuanya. Beberapa di antaranya terus merekam. Aku membawa novel itu pergi. Aku hanya ingin pulang. Tenggelam dalam selimut di ranjangku dan membaca seisi tulisan di dalam novel itu.

***
Aku membuka lembaran demi lembaran dari novel itu ditemani secangkir cokelat panas di atas meja. Selimut menutupi setengah dari tubuhku. Aku bersandar di bantal. Aku terhanyut pada caranya bercerita. Jika Sang Penasihat aku menulis dari sudut pandangku mengenai 'hubungan' kami saat liburan kemarin sekarang aku membaca Deadline Love yang bercerita dari sudut pandangnya.

Aku tiba pada bagian yang aku tunggu. Bagian aku mengemasi barang-barangku karena marah. Karena aku mendapati catatannya untuk menaklukkanku. Aku mengetahui dia seorang 'dating coach'.

Deadline Love, Fadli
Perempuan itu pergi. Perempuan yang membuat cara pandangku tentang perempuan berubah. Dia berbeda dari semua perempuan yang pernah aku taklukan. Dia tidak jatuh dengan cara yang aku berikan. Dia berbeda atau rasaku yang berbeda padanya? Apakah ini yang namanya cinta? Hal yang selama ini hanya teori buatku. Bahwa perempuan hanya objek. Perempuan punya kelemahan dan bisa ditaklukan dengan pengetahuan yang aku miliki.

Dia tidak jatuh dengan cara yang aku inginkan. Aku bahkan tak tahu apakah dia jatuh cinta padaku. Hal yang selama ini tak pernah aku pikirkan tentang perempuan mana pun. Aku tak pernah berharap ada perempuan yang akan bertahan di sisiku selamanya. Namun dia adalah satu-satunya perempuan yang membuatku berpikir untuk berhenti mencari. Dia jawaban untuk semua hal yang aku pertanyakan di dalam kehidupanku sendiri.

Bodohnya adalah aku membiarkannya pergi. Begitu saja. Tanpa sempat mengatakan betapa aku inginnya aku terus berada di sisinya.

Aku tak sanggup melanjutkan membaca novel itu. Mataku basah oleh air mata. Pergolakan di dalam jiwaku menjadi satu. Hatiku sakit menyadari aku telah menyakitinya. Di sisi lain aku tak ingin menyerah kalah dan menyatakan isi hatiku. Aku memang mencintainya. Tapi aku tak ingin begini. Rasanya tak menyenangkan.

Sampai kapan kamu mau menangis di situ?” Fadli muncul di depan pintu kamarku dan tangan kirinya memegang novel 'Sang Penasihat'.

Bagaimana kamu masuk ke sini?”

Tiara yang memberikan kunci rumahmu padaku. Aku sudah menekan bel berkali-kali tapi tak ada yang membukakannya. Aku takut terjadi sesuatu padamu.”

Apa pedulimu?”

Aku sudah baca novelmu, Oline.”

Itu fiksi, kamu pikir aku benar-benar seperti perempuan di dalam novel itu?”

Oline.”

Aku menyibakkan selimut dan keluar dari kamar. Aku takut dia akan menyerangku dan yang lebih menakutkan lagi aku tak mampu menolaknya. Aku sangat merindukannya.

Aku suka novel kamu.”

Terserah, sekarang kamu boleh pulang. Aku baik-baik saja.”

Aku belum mengambil milikku yang aku tinggalkan.”

Novelmu? Sudah selesai kubaca, nih.”

Fadli menarik wajahku dan mendaratkan ciuman di bibirku. Aku berusaha tak membalasnya tapi kekuatan egoisku tak lebih besar dari kerinduanku padanya, aku membalasnya. Melingkarkan tanganku di lehernya. Saat ciuman itu berakhir dia hanya tertawa. Aku merasa dikhianati oleh tubuhku sendiri.

Aku tidak akan mengulangi ini, jadi dengarkan baik-baik.”

Fadli terlihat malu. Pipinya bersemu merah. Aku menatap matanya dan tenggelam untuk ke sekian kalinya. Aku benar-benar tak bisa menolak pesonanya.

Menikahlah denganku. Aku hanya mau kamu yang jadi perempuan terakhir dalam hidupku.”


Aku merasakan perutku penuh oleh kupu-kupu yang menggelitik hati dan jantungku. Aku hanya mengangguk. Hanya bisa menjawabnya dengan anggukan kecil kemudian aku mendaratkan bibirku ke bibirnya setelah dia mengenakan cincin di jemariku.

Postingan populer dari blog ini

Video dan Lirik Lagu Kamil Onte ft taZki Acapella - Yok Idop Sehat

Musik adalah bahasa yang universal. Lewat lagu kita bisa menyampaikan banyak hal. Tidak hanya mengumandangkan cinta dan lara. Tapi juga nasihat-nasihat baik yang berguna bagi banyak orang terutama masyarakat di sekitar kita. Seperti lagi Yok Idop Sehat ini yang memang dibuat untuk menghimbau orang supaya menjalani hidup yang sehat. Lengkap dengan tips yang bisa kita lakukan untuk menjalankannya.  Lagunya tidak hanya menghibur namun juga bisa untuk mengingatkan kita bagaimana hidup sehat yang seharusnya. Bukankah kesehatan adalah segalanya. Tanpa kesehatan kita tidak bisa beraktivitas dan produktif. Yok idop sehat. Yok Idop Sehat Hei buda' buda', saye punye cerite Cerite tentang hidup sehat bagaimane Rajin olahraga stamina tetap terjage Ayok kite semue jadi warge sehat sentose.. . Reff : Makan buah & sayuran dan cek kesehatan Jangan sampai kite saket kedolo'an Marilah kite terapkan same-same Agar kite tetap sehat semuenye Diri saye

Hati-Hati Belanja di Tokopedia Pakai AnterAja

Selama ini saya selalu puas belanja di berbagai marketplace yang ada di Indonesia termasuk di Tokopedia. Karena selama ini pengirimannya yang saya gunakan ya itu-itu saja. Kalau nggak JNE ya JNT. Pernah juga menggunakan SiCepat. Sudah lama sekali tidak berbelanja di Tokopedia dan saya bulan ini ingin beli kamera dan di Tokopedia saya menemukan kamera yang saya inginkan.  Prinsip saya begitu order langsung bayar supaya barang cepat sampai. Saya tidak sadar kalau pengiriman yang default di aplikasi adalah ekspedisi AnterAja. Tidak pernah menggunakan dan baru dengar. Karena saya pikir memang AnterAja melayani sampai ke Pontianak ya nggak ada masalah dengan pengirimannya. Sampai akhirnya saat tulisan ini saya posting, paket kamera yang saya beli tak kunjung sampai. Googling sana-sini. Buka twitter buat komplain hingga akhirnya menemukan banyaknya orang yang komplain dibandingkan puas dengan layanannya dan bahkan review di google juga jelek. Banyak sekali yang memberikan bintang satu. Terma

Gokusen: Yankumi, Cucu Yakuza yang Impiannya Menjadi Guru

http://aki-ojou.blogspot.com Beberapa hari yang lalu mendapat tambahan koleksi film serial Jepang dari Mister Achan. Satu di antaranya Gokusen. Bisa dikatakan ini mirip dengan Great Teacher Onizuka. Perbedaannya pada konsep dasar dan pemeran utamanya. Siapa yang menjadi guru yang akhirnya disayangi oleh murid nakalnya.