Langsung ke konten utama

Deadline Love (Sang Penasihat Bagian 12)


Bagian 10
Bagian 11

Last spring
Weheartit,com

Aku bangun dari tempat tidur dalam keadaan masih sangat mengantuk. Tadi malam aku tidur terlalu larut. Berkali-kali kata-kata orang yang melemparkan novel karyaku sambil mengatakan 'plagiat' terngiang di telingaku. Padahal jelas-jelas aku tak meniru tulisan siapa pun. Tapi mengapa tetap terasa sakit sekali diumpat seperti itu ya?


Aku menggosok gigiku dan membiarkan rambutku acak-acakan di depan kaca. Masih terlalu pagi untuk risau dengan ini semua. Toh aku bisa menjelaskan bahwa itu berdasarkan kisah nyata. Walaupun orang yang bisa membuktikannya hanya Fadli seorang yang sekarang entah ada di mana. Aku juga tak tahu bagaimana harus mengatakan bahwa novel itu hanya karena aku galau dan patah hati.

Bahkan endingnya semua orang harusnya sadar betapa aku menginginkan bagian akhir yang seperti itu. Memang endingnya kubuat menjadi 'happily ever after'. Gadis di dalam novel itu akhirnya bersatu dengan laki-laki yang dia cintai. Tapi pada kenyataannya aku masih menyimpan luka karena penipuan Fadli.

Ternyata hingga hari ini pun aku masih tak rela dia membuatku jadi begini. Mengapa sakitnya beda dengan yang aku rasakan saat Danny mengecewakanku? Apakah karena aku benar-benar mencintai Fadli? Atau aku merasa kalah darinya? Dia berhasil menipuku yang mencoba menipunya lebih dulu? Begitu?

Argggghhh... aku ingin tidur saja kalau sudah begini.

Ponselku berdering mengganggu. Masih dengan mulut penuh busa aku menjawab panggilan Tiara.

Emmm...”

Cepatlah ke sini, semua orang sudah berkumpul di sini menunggumu.”

Eeeemm...”

Aku memutuskan panggilan dan segera berlari ke kamar mandi. Setidaknya aku harus terlihat cantik di depan kamera bukan? Mandi akan membuatku terlihat segar dan bercahaya.

Langkahku melaju menuju ruang yang dari jauh kulihat dipadati orang di pintu masuknya. Aku harus menyisihkan beberapa orang untuk masuk dan berkumpul dengan Tiara dan yang lainnya. Di dalam sudah banyak sekali wartawan. Kamera di mana-mana. Aku pikir tak perlu seheboh ini juga sih. Ini berlebihan. Memangnya buku siapa yang aku contek?

Ramai sekali Tiara?” Aku berbisik pelan setelah duduk di kursi yang menghadap ke arah wartawan yang datang.

Novel yang serupa denganmu itu juga punya nama besar, best seller juga. Ini novelnya.” Tiara meletakkan novel itu di pangkuanku tanpa diketahui orang yang ada di depanku. Karena setengah tubuhku tertutup meja.

Mataku menyipit. Berusaha membaca judulnya. 'Deadline Love'? Judulnya saja sudah beda. Tak mungkin isinya sama kecuali dia menyontek tulisanku. Semirip apa sih ceritanya sampai aku disebut sebagai plagiator? Ini gila! Tak masuk diakal sehatku.

Sekarang kita mulai saja ya konferensi persnya. Sebelumnya Oline, sebagai penulis novel 'Sang Penasihat' akan menjelaskan inspirasinya menulis novel tersebut.” Tiara tiba-tiba membuka suara.

Menjelaskan inspirasi novelku? Itu sama saja aku mengakui bahwa aku mencintai Fadli di depan banyak orang. Apa aku harus sekalian mengatakan bahwa Fadli sudah mengetahui sejak awal aku yang memanfaatkannya terlebih dulu? Lalu aku dengan bodohnya meninggalkannya di pulau itu tanpa meminta penjelasan padanya atau menyatakan perasaanku.

Cerita di dalam novel itu inspirasinya datang dari diri saya sendiri. Hanya itu yang bisa saya katakan.” Aku kemudian mengunci bibirku.

Oline tidak menyontek tulisan siapa pun, saya sudah menjelaskan tentang hal ini berkali-kali pada pihak penerbit dan pembaca saya. Tapi mereka tetap tak mau menerima sebelum Oline menjelaskannya sendiri.”

Laki-laki itu. Dia muncul begitu saja dan dia menggenggam novelku di tangan kanannya. Aku melirik novel yang tadi diberikan Tiara dan menemukan namanya di sana. Fadli. Dia menulis novel dengan cerita yang sama dengan yang aku tulis? Mengapa aku tak memikirkan tentang satu-satunya orang yang memiliki kisah yang sama denganku untuk dituliskan?

Anda siapa?” beberapa wartawan bertanya pada Fadli.

Saya Fadli, penulis novel Deadline Love. Novel ini terbit di Malaysia. Tapi kemudian diterbitkan juga di Indonesia. Mungkin ada beberapa kesamaan dalam novel Sang Penasihat dan novel Deadline Love karena memang sebelum kami menuliskan novel ini, kami bertemu di pulau yang kami jadikan latar tempat novel ini.”

Ini omong kosong!”


Aku bangkit dan berjalan menuju pintu keluar. Jika Fadli bermaksud mempermalukanku di depan media, aku akui dia sangat sempurna melakukannya. Tapi aku tak akan membiarkan dia menikmati wajah marahku. Aku memang benar-benar bodoh jatuh cinta pada laki-laki seperti dia.

Postingan populer dari blog ini

Video dan Lirik Lagu Kamil Onte ft taZki Acapella - Yok Idop Sehat

Musik adalah bahasa yang universal. Lewat lagu kita bisa menyampaikan banyak hal. Tidak hanya mengumandangkan cinta dan lara. Tapi juga nasihat-nasihat baik yang berguna bagi banyak orang terutama masyarakat di sekitar kita. Seperti lagi Yok Idop Sehat ini yang memang dibuat untuk menghimbau orang supaya menjalani hidup yang sehat. Lengkap dengan tips yang bisa kita lakukan untuk menjalankannya.  Lagunya tidak hanya menghibur namun juga bisa untuk mengingatkan kita bagaimana hidup sehat yang seharusnya. Bukankah kesehatan adalah segalanya. Tanpa kesehatan kita tidak bisa beraktivitas dan produktif. Yok idop sehat. Yok Idop Sehat Hei buda' buda', saye punye cerite Cerite tentang hidup sehat bagaimane Rajin olahraga stamina tetap terjage Ayok kite semue jadi warge sehat sentose.. . Reff : Makan buah & sayuran dan cek kesehatan Jangan sampai kite saket kedolo'an Marilah kite terapkan same-same Agar kite tetap sehat semuenye Diri saye

Hati-Hati Belanja di Tokopedia Pakai AnterAja

Selama ini saya selalu puas belanja di berbagai marketplace yang ada di Indonesia termasuk di Tokopedia. Karena selama ini pengirimannya yang saya gunakan ya itu-itu saja. Kalau nggak JNE ya JNT. Pernah juga menggunakan SiCepat. Sudah lama sekali tidak berbelanja di Tokopedia dan saya bulan ini ingin beli kamera dan di Tokopedia saya menemukan kamera yang saya inginkan.  Prinsip saya begitu order langsung bayar supaya barang cepat sampai. Saya tidak sadar kalau pengiriman yang default di aplikasi adalah ekspedisi AnterAja. Tidak pernah menggunakan dan baru dengar. Karena saya pikir memang AnterAja melayani sampai ke Pontianak ya nggak ada masalah dengan pengirimannya. Sampai akhirnya saat tulisan ini saya posting, paket kamera yang saya beli tak kunjung sampai. Googling sana-sini. Buka twitter buat komplain hingga akhirnya menemukan banyaknya orang yang komplain dibandingkan puas dengan layanannya dan bahkan review di google juga jelek. Banyak sekali yang memberikan bintang satu. Terma

Gokusen: Yankumi, Cucu Yakuza yang Impiannya Menjadi Guru

http://aki-ojou.blogspot.com Beberapa hari yang lalu mendapat tambahan koleksi film serial Jepang dari Mister Achan. Satu di antaranya Gokusen. Bisa dikatakan ini mirip dengan Great Teacher Onizuka. Perbedaannya pada konsep dasar dan pemeran utamanya. Siapa yang menjadi guru yang akhirnya disayangi oleh murid nakalnya.