Baca dulu
Butterfly Effect (bagian 1) dan Butterfly Effect (bagian 2) sebelum membaca
postingan ini.

Di Radio
Volare, saya masih sangat mengingat hari itu. Tahun 2010. Saya masih sangat
baru. Saya masuk ke Radio Volare sekitar Juli atau Agustus, saya paling ingat
sebelum bulan puasa. Di bulan September, Titiw dan kawan-kawan dari Pesta
Blogger menyambangi Radio Volare untuk promo kegiatan mereka. Tentu saja ada
undangan untuk orang dari Radio Volare.

Memberanikan
diri saya datang dengan Sella untuk mengetahui lebih jauh tentang blog. Sebab sebelumnya,
sekitar tahun 2007-2008 saya sudah membuat blog tapi terhenti karena saya tak
tahu cara memasukkan gambar. Hal sepele itu yang membuat saya penasaran dan
ingin belajar lebih jauh lagi tentang blog. Sebab saya suka menulis dan ingin
tulisan saya bisa diabadikan dengan cara yang lain. Menulis dengan buku kadang
membuat tulisan saya menghilang dan rusak.

Pada tahun
2010 saya akhirnya membuat blog baru gratisan di DagDigDug yang sekarang sudah
tidak ada. Saya masih menggunakan nama panjang saya di sana. Belum menggunakan
honeylizious. Tapi waktu itu saya masih samar-samar memahami apa yang harus
saya lakukan sebagai seorang blogger.

Namun pada
tahun 2010 itu akhirnya saya mendapatkan tempat untuk melampiaskan apa yang
saya rasa. Semua emosi saya ada di sana. Sebab blog saya tak banyak orang yang
tahu dan sepi pengunjung. Saya hanya berusaha menemukan seorang ‘kawan’ yang
bisa mendengar apa yang ingin saya katakan dalam bentuk tulisan. Blog itulah
yang menjadi kawan saya.

Tak berhenti
di situ. Masih panjang yang akan terjadi. Siap-siap ke Butterfly Effect (bagian4).