Langsung ke konten utama

Butterfly Effect (bagian 1)

Untitled

Sadarkah kita apa yang terjadi pada hari ini berasal dari apa yang kita lakukan pada masa lampau. Atau kejadian masa lalu yang membuat sekarang kita berada di sini atau menjadi orang ‘ini’. Tulisan ini akan sangat panjang dan akan dibagi menjadi beberapa bagian. Sebab saya akan menjabarkan Butterfly Effect yang terjadi pada kehidupan saya. Karena saya yang sekarang, diri saya yang menuliskan ini, berasal dari seorang gadis kecil yang terpesona pada sebuah cerita anak di majalah Sahabat Pena yang sudah lusuh dan tergeletak di rumah neneknya.

 ㋡  | via Facebook


Saya lupa siapa yang membeli majalah itu. Satu hal yang jelas, majalah itu usianya bahkan lebih tua dari saya.

 beautiful | via Tumblr

Gara-gara membaca majalan itu saya menjadi membuat keputusan terbesar dalam hidup saya untuk menjadi penulis. Iya, itu adalah keputusan seorang perempuan kecil berusia 8 tahun yang tidak tahu betapa kerasnya kehidupan saat ia menjadi seorang perempuan yang dewasa. Dia hanya berpegang pada kepercayaan bahwa dia ingin menulis. Itu saja. Dia tak memikirkan 10 tahun atau 20 tahun akan datang. 19 tahun yang lalu. Dia membuat keputusan seperti itu dan siap menerima apa pun konsekuensinya.

 Tumblr

Padahal jika dipikirkan, tahu apa anak usia 8 tahun?

Bertahun-tahun yang dia kerjakan hanya menulis. Berbagai kertas dia gunakan untuk menulis. Tanpa mengetahui bahwa belasan tahun selanjutnya latihan yang dia lakukan membuat dirinya lancar menulis di blog yang sekarang teman-teman baca ini.

 Tumblr


Ketika ada yang bertanya apa resepnya dia bisa menulis sebanyak ini sehari atau mengapa dia sangat suka menulis, saya hanya bisa menjawab karena saya sudah terbiasa melakukannya sejak kecil. Tapi sebenarnya bukan ini bagian akhir dari Butterfly Effect yang ingin saya jabarkan. Masih panjang. Masih ada sambungannya di ButterFly Effect (bagian 2).

Gambar dari Weheartit.com.

Postingan populer dari blog ini

Video dan Lirik Lagu Kamil Onte ft taZki Acapella - Yok Idop Sehat

Musik adalah bahasa yang universal. Lewat lagu kita bisa menyampaikan banyak hal. Tidak hanya mengumandangkan cinta dan lara. Tapi juga nasihat-nasihat baik yang berguna bagi banyak orang terutama masyarakat di sekitar kita. Seperti lagi Yok Idop Sehat ini yang memang dibuat untuk menghimbau orang supaya menjalani hidup yang sehat. Lengkap dengan tips yang bisa kita lakukan untuk menjalankannya.  Lagunya tidak hanya menghibur namun juga bisa untuk mengingatkan kita bagaimana hidup sehat yang seharusnya. Bukankah kesehatan adalah segalanya. Tanpa kesehatan kita tidak bisa beraktivitas dan produktif. Yok idop sehat. Yok Idop Sehat Hei buda' buda', saye punye cerite Cerite tentang hidup sehat bagaimane Rajin olahraga stamina tetap terjage Ayok kite semue jadi warge sehat sentose.. . Reff : Makan buah & sayuran dan cek kesehatan Jangan sampai kite saket kedolo'an Marilah kite terapkan same-same Agar kite tetap sehat semuenye Diri saye

Hati-Hati Belanja di Tokopedia Pakai AnterAja

Selama ini saya selalu puas belanja di berbagai marketplace yang ada di Indonesia termasuk di Tokopedia. Karena selama ini pengirimannya yang saya gunakan ya itu-itu saja. Kalau nggak JNE ya JNT. Pernah juga menggunakan SiCepat. Sudah lama sekali tidak berbelanja di Tokopedia dan saya bulan ini ingin beli kamera dan di Tokopedia saya menemukan kamera yang saya inginkan.  Prinsip saya begitu order langsung bayar supaya barang cepat sampai. Saya tidak sadar kalau pengiriman yang default di aplikasi adalah ekspedisi AnterAja. Tidak pernah menggunakan dan baru dengar. Karena saya pikir memang AnterAja melayani sampai ke Pontianak ya nggak ada masalah dengan pengirimannya. Sampai akhirnya saat tulisan ini saya posting, paket kamera yang saya beli tak kunjung sampai. Googling sana-sini. Buka twitter buat komplain hingga akhirnya menemukan banyaknya orang yang komplain dibandingkan puas dengan layanannya dan bahkan review di google juga jelek. Banyak sekali yang memberikan bintang satu. Terma

Gokusen: Yankumi, Cucu Yakuza yang Impiannya Menjadi Guru

http://aki-ojou.blogspot.com Beberapa hari yang lalu mendapat tambahan koleksi film serial Jepang dari Mister Achan. Satu di antaranya Gokusen. Bisa dikatakan ini mirip dengan Great Teacher Onizuka. Perbedaannya pada konsep dasar dan pemeran utamanya. Siapa yang menjadi guru yang akhirnya disayangi oleh murid nakalnya.