Langsung ke konten utama

Aki (Bagian 1)


Seorang lelaki yang akan selalu menjadi ayah nomor satu di dalam kehidupan saya adalah kakek saya. Saya menyebutnya Aki. Kependekan dari Nek Aki. Di kampung saya memang kakek-kakek selalu dipanggil dengan panggilan Aki.


Saya ingin sekali membuat tulisan khusus untuknya yang lebih panjang dan saya rasa ini adalah saat yang tepat.

Saya tinggal bersamanya dan menjadi 'anak kesayangannya' saat adik saya, Desilva, lahir ke dunia. Tahun 1988 akhir, adik saya lahir dan saya dititipkan di rumah Aki dan membesar bersama kakak sulung saya. Aki seorang petani dan Pak Labay. Labay itu mirip dengan tetua di kampung. Tapi bukan Pak RT atau RW. Biasanya Labay dimintai tolong untuk memimpin doa atau menjadi imam di mesjid.

Itulah Aki saya. Dia pintar mengaji. Hapal banyak ayat Al-Quran. Baik panjang atau pendek. Dia tak akan bisa diganggu kalau sedang menonton tayangan tilawah Al-Quran di televisi. Kadang-kadang di rumah dia suka menggendangkan redang. Kalau redang sendiri adalah nampan bulat dan besar untuk menyajikan makanan saat kenduri. Nanti saya akan menceritakannya lebih detail di tulisan yang berbeda.

Redang adalah pengganti alat untuk Aki berdendang. Dia akan menyanyikan dzikir-dzikir yang biasanya digunakan di dalam pesta pernikahan atau acara selamatan di kampung. Kalau diingat-ingat hingga detik ini, hingga tulisan ini diterbitkan, saya masih mengenal suara Aki. Saya masih bisa membayangkan suaranya memanggil saya. Suaranya saat dia sedang sakit, batuk-batuk ketika asma, atau ketika dia sedang ngomel di rumah.

Satu hal yang tidak dia lakukan adalah membentak saya. Dia memang memiliki riwayat hipertensi dan sering kepalanya sakit karena tekanan darahnya naik. Dia selalu berusaha menghindari masakan yang mengandung sapi. Namun terkadang dia pulang sambil memegang kepalanya dan mengatakan.

Tadek makan di rumah si XXX be, nyaman lalu masakan daginnye.” (Tadi makan di rumah si XXX, enak sekali masakan daging sapinya.)

Kakiye?” (Terus?) ini biasanya Uwan yang akan menanyakan.

Padahal jak sikit be makannye, tapi tang panning palak tok e.” (Padahal makannya cuma sedikit, tapi kepala kok jadi pusing ya?)


Setelah itu siap-siap mendengar Uwan mengomel. Istilahnya, sudah tahu darah tinggi dan tidak boleh makan yang mengandung kolesterol. Masih saja dimakan.

Postingan populer dari blog ini

Video dan Lirik Lagu Kamil Onte ft taZki Acapella - Yok Idop Sehat

Musik adalah bahasa yang universal. Lewat lagu kita bisa menyampaikan banyak hal. Tidak hanya mengumandangkan cinta dan lara. Tapi juga nasihat-nasihat baik yang berguna bagi banyak orang terutama masyarakat di sekitar kita. Seperti lagi Yok Idop Sehat ini yang memang dibuat untuk menghimbau orang supaya menjalani hidup yang sehat. Lengkap dengan tips yang bisa kita lakukan untuk menjalankannya.  Lagunya tidak hanya menghibur namun juga bisa untuk mengingatkan kita bagaimana hidup sehat yang seharusnya. Bukankah kesehatan adalah segalanya. Tanpa kesehatan kita tidak bisa beraktivitas dan produktif. Yok idop sehat. Yok Idop Sehat Hei buda' buda', saye punye cerite Cerite tentang hidup sehat bagaimane Rajin olahraga stamina tetap terjage Ayok kite semue jadi warge sehat sentose.. . Reff : Makan buah & sayuran dan cek kesehatan Jangan sampai kite saket kedolo'an Marilah kite terapkan same-same Agar kite tetap sehat semuenye Diri saye

Hati-Hati Belanja di Tokopedia Pakai AnterAja

Selama ini saya selalu puas belanja di berbagai marketplace yang ada di Indonesia termasuk di Tokopedia. Karena selama ini pengirimannya yang saya gunakan ya itu-itu saja. Kalau nggak JNE ya JNT. Pernah juga menggunakan SiCepat. Sudah lama sekali tidak berbelanja di Tokopedia dan saya bulan ini ingin beli kamera dan di Tokopedia saya menemukan kamera yang saya inginkan.  Prinsip saya begitu order langsung bayar supaya barang cepat sampai. Saya tidak sadar kalau pengiriman yang default di aplikasi adalah ekspedisi AnterAja. Tidak pernah menggunakan dan baru dengar. Karena saya pikir memang AnterAja melayani sampai ke Pontianak ya nggak ada masalah dengan pengirimannya. Sampai akhirnya saat tulisan ini saya posting, paket kamera yang saya beli tak kunjung sampai. Googling sana-sini. Buka twitter buat komplain hingga akhirnya menemukan banyaknya orang yang komplain dibandingkan puas dengan layanannya dan bahkan review di google juga jelek. Banyak sekali yang memberikan bintang satu. Terma

Gokusen: Yankumi, Cucu Yakuza yang Impiannya Menjadi Guru

http://aki-ojou.blogspot.com Beberapa hari yang lalu mendapat tambahan koleksi film serial Jepang dari Mister Achan. Satu di antaranya Gokusen. Bisa dikatakan ini mirip dengan Great Teacher Onizuka. Perbedaannya pada konsep dasar dan pemeran utamanya. Siapa yang menjadi guru yang akhirnya disayangi oleh murid nakalnya.