Ini bukanlah postingan berbayar. Bukan
pula postingan untuk menjatuhkan produk yang serupa dengan merek yang berbeda. Mungkin
beberapa di antara kita sudah lelah melihat pertarungan iklan ‘kopi putih’. Semuanya
menawarkan kopi dengan kelebihan masing-masing. Sampai ada beberapa iklan yang ‘menyindir’
iklan kopi yang lain. Terlepas dari apa pun yang terjadi di dalam perang iklan
tersebut, saya ingin mengeluarkan kopi yang paling saya sukai dari banyak kopi
putih yang beredar di layar kaca tersebut.
Tentu saja tak ada satu kopi putih
pun yang bisa mengalahkan kopi hitam dari kampung saya.

Setelah mencoba beberapa ‘kopi putih’
ternyata yang paling saya suka adalah White Coffee milik Kopiko. Mirip sekali
dengan Cappuccino. Manisnya pas dan kekentalannya juga. Ini masalah selera saja
sih sebenarnya. Belum tentu yang saya sukai akan teman-teman sukai pula.
Harum kopinya juga sesuai dengan yang
saya inginkan. Sama seperti banyak permen kopi yang ada di pasaran, kopiko
sejak kecil sudah menjadi favorit saya. Jadi ketika kopiko ikut mengeluarkan
saingan kopi putih dengan membuat White Coffee Kopiko saya langsung mencobanya.
Bukan hanya kopi putih dari Kopiko yang saya cicip. Sudah ada beberapa yang
lebih dulu saya coba namun tak ada yang membuat saya jatuh cinta. White Coffe
Kopiko benar-benar paling cocok dengan lidah saya dan dengan senang hati saya
menuliskan postingan ini tanpa bayaran apa pun dari PT Torabika Eka Semesta. Satu
pabrik ya dengan Cappuccino favorit saya, Torabika Cappuccino. Rasanya ya
seenak cappuccino buatan perusahan ini.

Tidak suka kopi yang ringan seperti
ini? Lebih suka kopi hitam? Saya sudah jarang sebenarnya minum kopi hitam,
sudah tidak terbiasa seperti waktu kecil sekarang saya malah lebih sering minum
susu. Jadi kopi putih ini hanya saya minum di waktu-waktu tertentu. Ketika saya
menginginkannya. Itu saja.