Langsung ke konten utama

Review Kuliner: Akhirnya Makan Bubur Barokah Juga, Pontianak



Banyak yang sudah tahu tentang bubur ini di Pontianak, tapi setelah delapan tahun tinggal di Pontianak barulah tadi pagi saya mendapat kesempatan untuk mencicipinya. Saya mencoba yang di Jl. Sultan Abdurrahman. Warung Bubur Barokah 2. Sebenarnya sih saya bukanlah pecinta bubur dan jarang makan bubur pagi-pagi. Saya lebih memilih untuk makan nasi yang banyak setiap pagi. Soalnya siang kita kan butuh tenaga yang besar untuk beraktivitas. Apalagi kadang saya makan siangnya itu sudah lewat dari jam makan siang. Jadilah sarapan satu-satunya bekal yang saya miliki hingga selesai jam siaran.



Kembali lagi ke bubur yang membuat saya penasaran ini. Bubur Barokah 2 ini sudah merupakan cabang dari Bubur Barokah, saya sendiri tidak tahu ada berapa jumlah cabangnya. Wuih hebat ya! Jualan bubur sampai buka cabang di mana-mana.

Sebelum tadi pagi sebenarnya saya sudah pernah mencoba datang tapi buburnya keburu habis. Makin penasaran dong dengan buburnya. Kok bisa-bisanya cepat habis. Pikiran saya waktu itu seenak apa ya buburnya.

Setelah tadi pagi mencicipinya secara langsung, sampai habis satu mangkuk saya rasa perbedaannya dari bubur yang biasa saya makan adalah bubur barokah ini sangat halus. Bagaimana ya menjelaskannya? Pernah makan bubur instan yang ada di pasaran tidak? Nah teksturnya persis seperti bubur tersebut tetapi dengan kekentalan yang berbeda. Bubur Barokah lebih kental dari bubur mana pun yang pernah saya makan. Pulen dan benar-benar menyatu teksturnya. Kalau bahasa saya sulit dipahami bisa datang langsung deh ke sana untuk mencobanya secara langsung. Sebab saya memang bingung mau menjelaskannya lebih lanjut.

Setiap mangkuk bubur dilengkapi dengan taburan emping melinjo, semangkuk sup dengan taburan daun bawang, dan tentu saja ikan teri dan kacang tanah goreng. Supaya buburnya lebih gampang dinikmati dan kekentalannya berkurang, masukan semua kuah dari mangkuk kecilnya. Saya juga mencampurkan semua ikan teri dna kacang tanah goreng. Kalau suka, tambahkan kecap, jeruk, dan cabai.

Soal harga jangan takut, semangkuk bubur dan segelas teh hangat hanya dihargai 12.000IDR. Murah kan? Soal rasa, mendingan langsung coba sendiri ya, sebab setiap orang punya selera masing-masing untuk makanan. 

Postingan populer dari blog ini

Video dan Lirik Lagu Kamil Onte ft taZki Acapella - Yok Idop Sehat

Musik adalah bahasa yang universal. Lewat lagu kita bisa menyampaikan banyak hal. Tidak hanya mengumandangkan cinta dan lara. Tapi juga nasihat-nasihat baik yang berguna bagi banyak orang terutama masyarakat di sekitar kita. Seperti lagi Yok Idop Sehat ini yang memang dibuat untuk menghimbau orang supaya menjalani hidup yang sehat. Lengkap dengan tips yang bisa kita lakukan untuk menjalankannya.  Lagunya tidak hanya menghibur namun juga bisa untuk mengingatkan kita bagaimana hidup sehat yang seharusnya. Bukankah kesehatan adalah segalanya. Tanpa kesehatan kita tidak bisa beraktivitas dan produktif. Yok idop sehat. Yok Idop Sehat Hei buda' buda', saye punye cerite Cerite tentang hidup sehat bagaimane Rajin olahraga stamina tetap terjage Ayok kite semue jadi warge sehat sentose.. . Reff : Makan buah & sayuran dan cek kesehatan Jangan sampai kite saket kedolo'an Marilah kite terapkan same-same Agar kite tetap sehat semuenye Diri saye

Hati-Hati Belanja di Tokopedia Pakai AnterAja

Selama ini saya selalu puas belanja di berbagai marketplace yang ada di Indonesia termasuk di Tokopedia. Karena selama ini pengirimannya yang saya gunakan ya itu-itu saja. Kalau nggak JNE ya JNT. Pernah juga menggunakan SiCepat. Sudah lama sekali tidak berbelanja di Tokopedia dan saya bulan ini ingin beli kamera dan di Tokopedia saya menemukan kamera yang saya inginkan.  Prinsip saya begitu order langsung bayar supaya barang cepat sampai. Saya tidak sadar kalau pengiriman yang default di aplikasi adalah ekspedisi AnterAja. Tidak pernah menggunakan dan baru dengar. Karena saya pikir memang AnterAja melayani sampai ke Pontianak ya nggak ada masalah dengan pengirimannya. Sampai akhirnya saat tulisan ini saya posting, paket kamera yang saya beli tak kunjung sampai. Googling sana-sini. Buka twitter buat komplain hingga akhirnya menemukan banyaknya orang yang komplain dibandingkan puas dengan layanannya dan bahkan review di google juga jelek. Banyak sekali yang memberikan bintang satu. Terma

Gokusen: Yankumi, Cucu Yakuza yang Impiannya Menjadi Guru

http://aki-ojou.blogspot.com Beberapa hari yang lalu mendapat tambahan koleksi film serial Jepang dari Mister Achan. Satu di antaranya Gokusen. Bisa dikatakan ini mirip dengan Great Teacher Onizuka. Perbedaannya pada konsep dasar dan pemeran utamanya. Siapa yang menjadi guru yang akhirnya disayangi oleh murid nakalnya.