Sudah lama sekali saya kesulitan melanjutkan sebuah
cerbung yang biasanya bisa saya tulis dalam sehari berepisode-episode. Bahkan ada
beberapa di antaranya yang selesai dalam waktu seminggu dan memenuhi draft
berminggu-minggu ke depan. Barangkali bagian diri saya yang bisa menulis kisah
cinta dengan cairnya sedang terlelap. Barangkali juga saya terlalu banyak
memikirkan ‘ini sepertinya kurang bagus’. Bisa jadi. Banyak sekali hal-hal yang
bisa menyebabkan saya terhenti pada beberapa episode saja.

Sama seperti Kulminasi yang beku. Padahal di dalam kepala
saya saya sudah punya konsepnya. Meksipun beberapa kali konsep itu berubah
mengikuti arus yang membuat ceritanya membelok sana membelok sini. Tapi bukankah
memang seharusnya cerita yang bisa dinikmati oleh penulisnya saat
menuliskannya? Sehingga dia sendiri pun akan terkejut oleh bagian akhir yang
tidak dia perkirakan sebelumnya.
Ada rencana membuat sebuah novel. Satu hal yang harus saya
pegang selain fokus adalah menyediakan waktu yang cukup sendirian tanpa
gangguan. Biasanya yang pada akhirnya membuat semuanya buyar adalah uang yang
mengetuk pintu ponsel. Kalau sudah banyak pelanggan yang menunggu orderannya
diselesaikan, mau tidak mau saya mengalah. Menyerah. Lagi-lagi fiksi-fiksi tersebut
harus mengalah.

Berbeda sekali dengan masa dulu saya masih remaja. Tidak memikirkan
benar caranya mendapatkan uang makan. Bahkan tak pernah terlintas sedikit pun
kemungkinan besok saya tidak makan. Sebab saya tahu saya punya orang tua yang
bertanggung jawab dan bisa memberikan makan yang cukup untuk anak cucunya.
Kali ini sebenarnya ada cerita yang ingin saya tuliskan. Judulnya
Penasihat Cinta atau Sang Penasihat. Judul Penasihat Cinta terdengar terlalu
sederhana. Namun Sang Penasihat malah terdengar seperti beberapa judul film
yang sudah ada di layar lebar. Jangan-jangan ada yang mengira ini malah novel
Islami atau bertema kerajaan.

Ada rencana juga untuk membagikannya di blog ini. Melihat bagaimana
respon pembaca. Tapi kalau sudah banyak yang suka mau tidak mau saya akan
menyelesaikannya hingga tuntas di blog.
Sumber gambar: Weheartit.com