Beberapa bulan terakhir ini saya memang sudah memikirkan untuk
traveling sendirian. Menjelajah tempat-tempat baru. Apalagi baru beberapa bulan
yang lalu saya membuat paspor dan sudah saatnya saya menggunakannya secara
maksimal. Tujuan terdekat dalam waktu tak lama lagi sih saya mulai melirik
negara tetangga. Kuching. Hanya butuh beberapa jam menggunakan bus dan saya
rasa saya bisa membawa sepeda saya ke sana.
Bisa jadi akan menyenangkan jika saya membawa ‘teman’ seperjalanan
yang akan mengantar saya keliling kota. Mencoba pengalaman baru sendirian. Berkenalan
dengan banyak orang tanpa malu-malu.
Tidak butuh banyak modal rasanya untuk ke sana. Saya juga mulai harus
memperhitungkan untuk membuat akun di bank yang kartu ATM-nya bisa digunakan di
berbagai negara. Rasanya saya berdebar-debar merencanakan ini semua. Tak punya
bayangan seperti apa tempat yang akan saya datangi nantinya.
Saya rasa Leoni membuat saya sadar bahwa untuk melakukan hal yang kita
inginkan kita harus menghilangkan rasa takut dan kecemasan yang berlebihan yang
kita miliki. Kita hanya perlu berani dan yakin dengan diri kita sendiri. Bukankah
Tuhan ada di negara mana pun yang akan kita datangi. Tak sekali pun Dia akan ‘meninggalkan’
kita sendirian.
Leoni dengan sepedanya sudah mengunjungi banyak sekali negara dan
sudah berkeliling Indonesia. Sudah saatnya saya menggunakan kesempatan sekali
seumur hidup untuk menjelajah dunia dengan kaki saya sendiri. Mumpung belum
menikah dan punya tanggung jawab di dalam keluarga.
Pertanyaan yang selalu muncul akhir-akhir ini adalah ‘Kapan lagi Hani?
Kapan?’. Kalau bukan sekarang kapan lagi?
Awalnya saya yang terlalu takut untuk menyeberangi batas negara sebab
saya tak bisa menebak apa yang akan saya hadapi di sana. Tapi seburuk apa sih
nantinya di sana? Saya tidak tahu bukan? Hanya butuh kekuatan untuk memulai
langkah perjalanan pertama dengan sepeda yang sudah dikirimkan Tuhan untuk
saya.