Manusia, kadang-kadang melupakan apa yang di depan mata
dan lebih menginginkan apa yang jauh di sana. Tapi entah mengapa umpan kali ini
benar-benar tak tertolak. Akui saja memang dirinya seorang pemancing terhandal
yang pernah ditemui sepanjang hidup ini berjalan. Sebab memang demikian adanya.
Lalu kamu jatuh. Jatuh dengan perlahan. Tapi kamu bisa
bangkit lagi. Lagi-lagi dia membuatmu jatuh.

Kedewasaan membuat kamu bisa berpikir jernih dibandingkan
seseorang yang selama ini seharusnya menjadi teladanmu. Dia juga pernah berada
pada posisi yang sama. Sayangnya waktu itu dia bertemu dengan orang yang salah,
pada masa yang tidak tepat pula. Hingga akhirnya kejatuhannya berakibat fatal.

Berbeda kali ini denganmu. Kamu bisa menahan diri dan
berpikir menggunakan logika. Sebab sang penakluk ini juga berbeda dan dia bukan
orang yang akan membuatmu tenggelam dalam cinta.
Cinta, apakah memang itu namanya. Ketika bulu romamu bisa
merinding hanya membayangkan tatapan matanya. Cintakah itu saat kamu
merindukannya kemudian kamu menahan diri untuk segera menghubunginya. Karena kamu
juga ingin dia merasakan kerinduan yang sama. Kerinduan karena tak melihat ada
kerinduan di seberang sini.

Cinta dalam diam yang kamu pendam tapi dia bisa
merasakannya. Kadang kala kamu sendiri takut untuk menunjukkannya sebab kamu
tahu dia penasihat cinta yang bisa menebak hanya dengan melihat matamu. Walaupun
pada akhirnya kamu harus mengatakan dia tetap seorang lelaki. He must fall for
a woman like you. A woman like you and yourself. When there are a lot of woman
inside you and yourself. A big reason you make him confused rite? Tell me about
it!