Saya yakin banyak perempuan yang tidak akan memilih
lipstik yang tampilannya sangat merah apalagi untuk keperluan harian. Alasannya
rata-rata takut menor atau takut tidak cocok dengan make up yang dikenakan.
Padahal sebenarnya warna merah pada lipstik bisa disiasati dengan beberapa cara
supaya merahnya menjadi tak semerah yang kita perkirakan. Tentu saja saya tidak
akan mengajak teman-teman menggunakan lipstik semerah Taylor Swift di album
RED-nya.
Ini beberapa alasan saya memilih lipstik dengan warna
merah.
1. Merahnya tidak semerah yang kita khawatirkan.
Rata-rata sih dari banyak perempuan yang menolak
lipstik yang berwarna merah karena: 'Nanti terlalu merah, kayak emak-emak'.
Padahal warna merah bisa kita kenakan setipis mungkin di bibir untuk
mendapatkan warna merah bibir yang alami. Selain itu ini juga bisa membuat kita
menghemat lipstik yang kita miliki. Jadi kalau kita hanya punya satu lipstik
merah jangan takut cepat habis. Penggunaan harian setipis mungkin jadi irit
pemakaian. Coba tes di kulit punggung tangan, kita akan menemukan warna
merahnya tak merah yang kita lihat pada batangan lipstik tersebut.
2. Merahnya bisa diubah menjadi lebih muda.
Kalau memang masih merasa warnanya masih terlalu merah
meskipun sudah dikenakan setipis mungkin di bibir, gunakan sedikit alas bedak
di bibir untuk menyamarkan warnanya menjadi lebih muda. Jangan takut untuk
mencoba hal-hal yang baru. Alas bedak juga akan membuat lipstik bertahan lebih
lama.
3. Merah bisa dipadankan dengan warna yang lebih pucat.
Punya beberapa lipstik nude yang saat dikenakan malah
membuat penampilan kita sedikit aneh dan terkesan pucat? Jangan bubu-buru
membuang lipstik yang salah beli tersebut. Kita, perempuan, memang sering
kecele saat membeli lipstik dari katalog. Warnanya saat di katalog kayaknya
sudah cocok banget dengan selera kita tapi ternyata warnanya tak sesuai dengan
kulit kita sendiri.
Kenakan lipstik nude tersebut dan beri sentuhan akhir
dengan lipstik merah yang sudah kita beli sejak awal. Lihat warna baru yang kita
ciptakan di bibir kita. Coba ciptakan warna lainnya dengan campuran dua atau
tiga lipstik lainnya. Temukan yang paling sesuai.
4. Merah warna yang paling cocok dengan perempuan yang
berkulit sawo matang.
Sebagai perempuan Indonesia saya bangga berkulit sawo
matang, meskipun banyak yang bilang saya tidak segelap itu. Tapi tentu saja
saya bukan pemilik kulit putih seperti bintang iklan di televisi. Saya yakin
ini warnanya sawo matang, semenjak di Pontianak saja warna kulit saya menjadi
lebih cerah dibandingkan saat masih di kampung. Padahal di Pontianak cahaya
matahari begitu menyengat tapi sebaliknya malah mengubah warna kulit saya yang
sebelumnya sangat sawo matang, menjadi agak cerah.
Lipstik yang cocok dengan saya masih yang warnanya
merah. Saya sudah mencoba berbagai warna lipstik, yang warnanya lebih pekat
seperti merah atau ungu jauh lebih sesuai. Iya saya punya lipstik warna ungu
yang warnanya tidak akan seungu yang kita kita kira saat dikenakan di bibir.
Nanti saya ceritakan soal lipstik ungu ini di postingan terpisah.
Intinya sih jangan membeli lipstik karena saat teman
kita menggunakannya terlihat sangat cantik. Apa yang sesuai dengan mereka belum
tentu sesuai dengan mereka. Pilihlah lipstik yang mudah untuk dibersihkan sebab
lipstik yang bertahan terlalu lama di bibir bisa membuat warna bibir kita
menjadi gelap.
Biasakan untuk menggunakan scrub gula yang dicampur
dengan minyak zaitun atau tendercare untuk mengangkat sel kulit mati yang ada
di bibir kita. Setiap hari akan ada kulit mati yang butuh kita lepaskan dari
bibir. Terutama bibir saya sendiri yang memang setiap hari saya gosok dengan
kain basah setelah diolesi dengan tendercare. Jadi proses pengelupasannya tidak
menyakitkan atau membuat bibir iritasi.
Malas menggunakan lipstik? Tak apa membaca postingan
ini, sebab buat yang malas menggunakannya tetap harus pintar merawatnya dengan
tendercare atau pelembab bibir. Bukan lipgloss ya, sebab lipbalm berbeda dengan
lipgloss.