Banyak sekali hal yang bikin kangen di bulan puasa. Kalau di
kampung saya kangen dengan tradisi nenek jaman kakek saya masih hidup dan
keluarga besar kami masih sesak di rumah nenek. Kecuali orang tua saya yang
sejak kami kecil sudah tinggal di asrama guru yang tak jauh dari tempat
mengajar ibunda tercinta.

Ritual tiap sore adalah saya akan disuruh mandi sebelum
jam lima sebab jam lima teng adalah jadwal saya dan para sepupu yang masih
kecil-kecil berkeliling mengantarkan kue berbuka puasa ke tetangga-tetangga. Biasanya
kami akan menebak-nebak dapat balasan apa dari tetangga. Sudah terbiasa
mendapat kue balasan juga dari tetangga. Kayak arisan deh saling
balas-membalas.
Paling senang kalau kue balasan yang didapat sangat enak. Paling
suka biasanya kalau sudah dapat makanan yang asin. Sebab nenek jarang membuat
kue berbuka yang asin, selalu manis. Paling sering panganan dari pisang. Segala
macam kue yang dibuat dari pisang akan nenek buat setiap hari. Kolak pisang. Nagasari
raksasa, sebab pisangnya akan dipotong-potong lebih kecil dan dikukus
menggunakan loyang dan tidak dibungkus daun pisang. Saya lupa namanya apa, tapi
mirip dengan nagasari bahan dasarnya. Cara membuatnya juga sama. Beda tempat
saja.
Ritual lainnya adalah kakek akan mengajak kami ikut serta
taraweh di mesjid dia bertugas sebagai imam bergantian dengan pemuka agama yang
lain. Mendengar suara kakek di dalam mesjid saat menjadi imam sangat
menyenangkan. Sewaktu sekolah dasar ada penugasan untuk meminta tanda tangan
imam dan saat saya bolos saya sering meminta kakek tetap menandatangani buku
taraweh saya.
I really miss that moment!
Sekarang semuanya sudah jauh di sana. Bahkan kakek sudah
tak ada lagi di dunia ini. Nenek tinggal di rumah besar yang sekarang sangat
sepi. Semua anaknya sudah menikah. Sejak tahun 2005 saya berpuasa di Pontianak
dan saat hampir lebaran baru pulang. Jarang sekali saya bisa ikut sahur di
rumah nenek dan menemaninya berbuka.
Tahun ini juga seperti ini.
Sejak tahun 2005 pula saya tahu bahwa di Pontianak setiap ramadhan
Jalan Merdeka akan dipenuhi oleh pedagang sotong pangkong yang menyediakan
sotong pangkong dengan berbagai ukuran. Warungnya meriah, ada yang lesehan, ada
yang duduk di kursi.
Sekarang tinggal menghitung hari untuk menyambut sotong
pangkong itu berjejal di jalanan. Menunggu pembeli datang dan suara orang
memangkong sotong itu akan terdengar merdu saat puasa tiba.
Sumber gambar: borneophotography.org