Ini Bukan Hujan
Cahaya mentari bisa saja
menghilang hari ini
Tertutup awan kelabu yang
menggantung di langit biru
Rintik atau deras sama saja
Ini bukan hujan
Halilintar mungkin akan
menggelegar mengguncang bumi
Kilat menyambar dengan pedang
sinar menyilaukan
Bunga basah
Tanah basah
Kakimu basah
Semuanya basah, sama saja,
kuyup
Ini bukan hujan
Dingin merenggut hangatmu
Duniamu bisa saja beku
Napasmu menghilang satu-satu
Kulitmu tertusuk suhu
Aku janji
Ini bukan hujan

Ini bukan hujan
Ini keredupan cahaya matamu
yang berkaca-kaca
Ini bukan hujan
Ini adalah anak sungai yang
mengalir di pipimu
Ini bukan hujan
Ini adalah endapan kesedihan
yang menenggelamkanmu
Ini bukan hujan
Ini adalah kecewa yang tak
tertahankan
Ini bukan hujan
Ini adalah kerinduanmu yang
tak pernah tersampaikan
Ini adalah sebuah kata maaf
dari batu nisan
Sayang, aku telah pulang
Aku tahu ini bukan hujan
Akhirnya selesai juga
puisinya. Saya kali ini ingin meramaikan. Ketika saya benar-benar menjadi
bagian dari sebuah giveaway dan sempat menjadi pemenang, saya pikir tidak ada
yang lebih membahagiakan karena saya bukan mendapatkan hadiah berbentuk barang.
Hadiah terbesar untuk sebuah giveaway
adalah persahabatan yang terjalin dalam bahasa yang terangkai dengan kata-kata.
Dulu saya sempat mengikuti sebuah giveaway dan tidak menang, lumayan kecewa. Sekarang
giveaway yang kedua ikutan lagi. Menang. Ternyata hal yang paling menyenangkan
bukanlah menangnya. Tapi saya mendapatkan banyak orang yang mau menjadi sahabat
saya.
Itulah hadiah giveaway yang
tersembunyi dalam setiap giveaway yang kita ikuti. Menang atau kalah, kita
semua adalah pemenang ketika kita berhasil menyelesaikan tantangannya.

Puisi ini diikutsertakan pada Kuis “Poetry Hujan”
yang diselenggarakan oleh Bang Aswi dan Puteri Amirillis
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).